Kemitraan dari kata dasar mitra yang artinya pasangan kerja, kawan kerja, jalinan kerjasama, pengertian lain mitra adalah teman atau sahabat maka kemitraan dapat diartikan sebagai persahabatan. Dalam pembangunan pertanian petani menduduki peran yang sangat penting profesi yang satu ini sering disebut sebagai pelaku utama. Sebagai pelaku utama tentunya membutuhkan mitra atau pasangan kerja terutama dalam hal pemasaran hasil. Disektor hulu mulai dari penyiapan sarana produksi, subsistem budidaya, panen dan pasca panen petani sangat kuat untuk mengejar produksi dan produktivitas. Namun disektor hilir bagaimana memasarkan hasil dan menentukan harga pasar sering mengalami kendala terutama saat panen besar terjadi. Ketika panen raya harga sering jatuh karena suplainya banyak sementara tingkat konsumsi tetap. Mau tidak mau petani akan melepas barang walaupun dengan harga yang kurang layak terutama pada produk sayuran yang relatif tidak tahan simpan. Idealnya disektor hulu petani harus kuat sementara disektor hilir juga tidak boleh ditinggalkan sehingga harapannya produksi tinggi dengan harga yang layak. Dengan cara demikian pendapatan dan keuntungan akan dapat dinikmati oleh petani dan keluarganyai. Untuk itu kemitraan merupakan bagian dari solusi untuk mengatasi jatuhnya harga pasar produk pertanian.
Kemitraan Yang Telah Dibangun
Ada beberapa perusahaan mitra yang telah menjalin kerjasama dengan petani melalui kelembagaan tani diantaranya penanaman kentang varietas atlantis, dan cabai dengan Indo Food Sukses Makmur dimana perusahaan mitra membeli produksi yang telah dihasilkan sesuai dengan kesepakatan harga pasar. Semua barang yang masuk kriteria akan dibeli oleh perusahaan mitra. Selain komoditas kentang dan cabai pengembangan komoditas bawang putih di dataran tinggi Kecamatan Ngablak juga dilakukan kemitraan, setidaknya ada 2 perusahaan mitra yang telah melakukan kerjasama dengan kelompok tani untuk tanam sayuran bumbu ini. Perusahaan mitra ini diantaranya adalah PT Sentosa Indo Permata dan Perusahaan PT Teguh Indorinta Orpit. Masing masing melakukan kerjasama penanaman bawang Putih seluas 25 hektar dan 21 hektar. Ini baru tahap awal penentunya adalah petani yang tergabung dalam kelompok tani dan perusahaan mitra untuk saling membangun kerjasama dan saling menguatkan. Kemitraan ini merupakan kemitraan dalam hal pemberian sarana produksi bagi petani bawang putih dan pendampingan teknologi budidayanya. Sarana produksi tersebut antara lain bibit bawang putih siap tanam , mulsa plastik hitam perak, pupuk an organik dan pestisida. Sesuai dengan MOU yang ditandatangani Ketua kelompok tani dan perusahaan mitra porsi pembagian hasil 80% untuk petani dan 20% untuk perusahaan mitra. Perusahaan lain yang menaruh kepercayaan kepada petani sayuran dataran tinggi Kecamatan Ngablak yakni PT BISI Internasional TBK yang telah sepakat mengadakan perjanjian kerjasama pembenihan sayuran. Pembenihan sayuran yang dipilih adalah cabai keriting. Dimana petani menanam benih cabai induk betina dalam kebun terisolasi dengan pagar screen dan atap plastik yang disebut green hause ala petani. Petani memproduksi cabai dalam bentuk benih yang akan dibeli oleh perusahaan mitra dengan harga sesuai tingkat kemurnian. Kemurnian 100% Rp 625.000/kg ditambah bonus Rp 75 000,-/ kg. Kemurnian 99% dengan harga Rp 625.000/ kg dengan bonus Rp 25.000,-/ kg sedang kemurnian 96- 97,5% dengan harga Rp 625.000,-/ kg. Kemitraan membuat benih cabai hibrida ini tersebar di beberapa desa antara lain Desa Magersari, Keditan dan Desa Pandean.
Kebun BPP Sebagai Lahan
Percontohan
Balai Penyuluhan Pertanian ( BPP ) ditugasi untuk meningkatkan pengetahuan sikap dan ketrampilan bagi petani dan keluarganya melalui jalur penyuluhan oleh penyuluh dengan berbagai metoda. Balai Penyuluhan Pertanian Paling Timur di Kabupaten Magelang ini dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana selain ketenagaan penyuluh, juga tersedia gedung, Kebun, Peralatan dan penunjang lainnya. Seperti halnya BPP yang lain BPP ini juga sebagai pusat data dan informasi pertanian, pusat pendidikan dan pelatihan serta kemitraan bagi petani di tingkat kecamatan. Guna Meningkatkan pengetahuan , sikap dan ketrampilan bagi pelaku utama dan pelaku usaha diperlukan adanya suatu manajemen sehingga berjalan efetif dan efisien. Manajemen adalah cara untuk mencapai tujuan agar lebih mudah. Kantor sebagai home base nya penyuluh ini juga dilengkapi Kebun percontohan yang notabene sebagai kebun praktek, merupakan bagian dari sarana penyuluhan yang dimiliki BPP untuk mempertajam ketrampilan baik bagi penyuluh maupun para petani. Kebun ini juga sebagai alat peraga bagi petani dan sarana untuk diseminasi teknologi bagi petani dan keluarganya sehingga adopsi teknologi berjalan sebagaimana mestinya. Luas kebun BPP ini tidak lebih dari 200 M maka efektifitas penggunaannya menjadi hal yang sangat penting. Kebun yang tidak luas ini sementara digunakan untuk praktek pembuatan benih cabai hibrida kerjasama dengan PT Bisi Internasional TBK. Kegiatan yang dilakukan mulai dari persiapan lahan, olah tanah, tanam, pengendalian hama penyakit, penyiangan, polinasi, curing, panen dan proses menjadi benih. Hal yang sangat penting adalah menjaga kualitas hibriditas atau kemurnian dari benih yang dihasilkan. Bibit yang ditanam adalah induk betina maka tiap pagi hari melakukan persarian buatan. Setiap bunga yang terbentuk dikawinkan dengan tepung benangsari yang didatagkan dari perusahaan mitra. Setiap bunga yang telah dikawinkan ditandai dengan memotong 1 helai mahkota bunganya agar tidak dikawinkan lagi.
Kerjasama Dengan Penyuluh Swasta
UU RI No 16 Tahun 2016 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan ( SP3K ) menyatakan bahwa penyuluhan dilakukan oleh penyuluh Pertanian( PNS ), Penyuluh Pertanian Swasta dan Penyuluh Pertanian Swadaya. Dalam upaya melakukan pelayanan terhadap pelaku utama dan pelaku usaha diperlukan adanya kerjasama dengan penyuluh swadya maupun penyuluh swasta. Banyaknya jumlah rumah tangga petani yang tersebar diberbagai wilayah dusun dan desa dalam upaya untuk menjangkau dan mendesiminasikan teknologi dan informasi diperlukan adanya kerjasama dengan penyuluh swadaya maupun swasta. Penyuluh swasta yang digerakkan oleh perusahaan memiliki mobilitas yang tinggi dan bekerja dengan disiplin ketat sesuai dengan kultur perusahaan modern. Sementara penyuluh swadaya selain trampil dalam pengetahuan teknis juga selalu terjun dilapangan sebagai petani. Penyuluh swadaya juga lebih mampu menciptakan penyuluhan yang partisipatif sekaligus sebagai aktor yang aktif dalam memperkuat organisasi petani. Selain sebagai pelaku utama dan juga pelaku usaha penyuluh swadaya ini selalu berada dilingkungan petani sehingga dengan mudah dapat ditemui oleh petani disekitarnya.
Created At : 2019-03-11 00:00:00 Oleh : Parjo, SP – Penyuluh Pertanian BPP Kec. Ngablak Informasi Publik Dibaca : 1312