BUAH TANGAN DARI KUNJUNGAN KERJA PENYULUH KE PULAU BALI


Created At : 2016-12-11 19:21:18 Oleh : Parjo, SP Berita Terkini Dibaca : 522

Study banding merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik. Study banding juga merupakan bagian dari metoda penyuluhan pertanian cukup populer.  Untuk hal tersebut BPPKP Kabupaten Magelang mengadakan study banding tentang  keberhasilan program swasembada pangan  ( PAJALE ) pada  Dinas Pertanian , Perkebunan dan kehutanan Kabupaten Badung dan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan ( BP4K ) Kabupaten Tabanan  Propinsi Bali.

Study banding diikuti oleh 30 orang dari unsur penyuluh dan bidang kelembagaan BPPKP Kabupaten Magelang. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 26 Nopember s/d 1 Desember 2016. Tujuan dari kegiatan ini adalah menggali sebanyak mungkin informasi yang bisa didapat secara teknis dan empiris yang selanjutnya dijadikan barometer dan pembanding yang kemudian  untuk menemukan sebuah pembaharuan yang aplikatif, baik untuk perencanaan ke depan dalam jangka pendek maupun jangka panjang secara futuristik. Hasil yang dapat dipetik dari  kunjungan studi banding antara lain.

1. Distanbunhut Kabupaten Badung .

Kabupaten ini terbagi 3 zona yakni zona pertama adalah hutan dan gunung  yang merupakan sumber udara, air dan ibu dari pertanian. Zona kedua adalah pertanian berupa sawah yang merupakan ibu dari pariwisata. Zona ketiga adalah pariwisata yang merupakan sumber penghidupan sekaligus sumber pendapatan daerah.  

Pariwisata bersinergi dengan pertanian dan sebaliknya demikian paparan dari kepala bidang Distanbunhut Kabupaten Badung saat menerima kunjungan BPPKP Kabupaten Magelang.  

Selanjutnya beliau mengatakan Kabupaten Badung terdiri dari 6 Kecamatan tetapi hanya 4 kecamatan yang potensi untuk padi sawah. Dukungan pemerintah daerah terhadap sektor ini cukup besar seperti subsidi benih padi seluas 17.000 hektar setara 175 ton subsidi benih kedelai 400 hektar setara 20 ton.  Selain subsidi benih juga subsidi ganda tentang pupuk artinya subsidi dari pusat juga ada subsidi dari pemerintah daerah. Bantuan alsintan dan penerapan asuransi bagi petani merupakan dukungan yang penting juga untuk petani. 

Tak bisa dipungkiri diseluruh Indonesia banyak terjadi alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke non pertanian. Pemerintah Daerah Kabupaten  Badung dalam rangka melindungi lahan dan melindungi petani menerapkan aturan dimana pada daerah jalur hijau ( Green belt ) dibebaskan dari pajak, petani dibantu saprodi dan alsintan serta asuransi. Mengenai  target luas tanam padi  Mt Oktober – Maret 8832 Ha terealisasi 98,5 %  MT April – September 2016  9.832 Ha. 

Ada beberapa permasalahan kaitannya dengan pertanian padi sawah  antara lain alih fungsi lahan, berkuranya debit air, organisme pengganggu tanaman, alih komoditas padi ke non padi dan  minat generasi muda kedunia pertanian semakin berkurang.  Solusi yang ditempuh  adalah dengan perda jalur hijau bebas pajak, pengaturan air, subsidi pupuk dan benih serta bantuan alsintan. 

Dalam penjelasan yang sama disampaikan bahwa APBD Kabupaten Badung 5,2 Trilyun 28 % untuk belanja pegawai dan 72% dana publik. Semua pegawai wajib membeli beras produk petani setempat dimana tiap bulannya tidak kurang dari 60 ton dengan demikian pasar beras petani sudah terjamin. Kabupaten ini mempunyai produk unggulan diantaranya jambu kristal dan asparagus.

Tentang keberadaan penyuluh pertanian, dari awal penyuluh pertanian menjadi satu SKPD dalam lembaga Distanbunhut sehingga dengan adanya perubahan yang kelak menjadi dinas pertanian dan pangan tinggal pemantapan.

2. Badan pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Tabanan. 

Dalam Penjelasannya bahwa kabupaten ini merupakan lumbung berasnya Propinsi Bali dengan luas lahan sawah 21.000 hektar sehingga beras menjadi komoditas unggulan.  Selain beras komoditas kopi, kakao, jagung, sapi bali, ayam, babi dan kambing juga diusahakan oleh petani.  

BP4K merupakan rumahnya penyuluh yang hampir sama dengan BPPKP  Kabupaten Magelang.  Tenaga penyuluh pertanian di kabupaten pemilik Tanah Lot ini 108 orang, Penyuluh Perikanan 24 orang , Penyuluh Kehutanan 18 orang  THL –TBPP 19 orang. Sedangkan jumlah kelompok tani 1362 poktan, subak 234 kelompok , subak abian 178 kelompok, kelompok lainnya 950 kelompok. 

Pembagian tugas di  Balai Penyuluhan  Pertanian Kabupaten Tabanan hampir sama dengan Kabupaten Magelang  Yakni  Penyuluh urusan Programa, Penyuluh Urusan Sumberdaya dan Penyuluh Urusan Monev dengan masing masing urusan diberi surat Keputusan dari Kepala Badan. Dengan diberi SK ini mereka tahu kedudukan tugas dan fungsi dalam melaksanakan pelayanan dan pengabdian.

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara