Penyakit
tanaman padi yang sering dijumpai adalah penyakit blast, atau sering dikenal
dengan busuk leher, patah leher, tekek dll. Penyakit blas disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea.
Awalnya penyakit ini berkembang di pertanaman padi gogo, tetapi akhir-akhir ini
sudah menyebar di lahan sawah irigasi. Jamur P. grisea dapat menginfeksi
pada semua fase pertumbuhan tanaman padi mulai dari persemaian sampai menjelang
panen. Pada fase bibit dan pertumbuhan vegetatif tanaman padi, P.
grisea menginfeksi bagian daun dan menimbulkan gejala penyakit yang berupa
bercak coklat berbentuk belah ketupat yang disebut blas daun. Pada fase
pertumbuhan generatif tanaman padi, gejala penyakit blas berkembang pada
tangkai/leher malai disebut blas leher.
Penyakit blas juga
dapat berkembang pada tanaman selain padi seperti gandum, sorgum dan spesies
rumput-rumputan. Pada lingkungan yang kondusif, blas daun berkembang pesat dan
kadang-kadang dapat menyebabkan kematian tanaman. Penyakit blas leher dapat
menurunkan hasil secara nyata karena menyebabkan leher malai mengalami busuk
atau patah sehingga proses pengisian malai terganggu dan banyak terbentuk bulir
padi hampa. Gangguan penyakit blas leher di daerah endemis sering
menyebabkan tanaman padi menjadi puso.
Penyemprotan dengan menggunakan fungisida adalah salah satu cara
mengendalikan serangan jamur pengganggu tanaman. Namun sebagian besar petani
selama ini masih menggunakan fungisida dari bahan kimia. Padahal penggunaan
bahan-bahan kimia pada tanaman secara terus-menerus membawa dampak negatif bagi
lingkungan dan kehidupan manusia. Selain fungisida kimia, para petani bisa
memanfaatkan beberapa jenis tanaman untuk membuat fungisida nabati. Penggunaan
fungisida nabati lebih aman terhadap lingkungan dan tidak meninggalkan residu
yang berbahaya. Penggunaan fungisida nabati juga berpengaruh pada produk
pertanian yang dihasilkan menjadi lebih sehat dan aman dikonsumsi oleh tubuh
manusia.
Pembuatan fungisida dengan bahan dasar kunyit sangat mudah
dilakukan karena bahan-bahan yang diperlukan banyak tersedia di sekitar kita.
Bahan-bahan yang disiapkan untuk membuat fungisida antara lain susu segar 1 lt,
3 butir kuning telur, 5 sendok makan madu, 5 kg kunyit, 10 lt air dan ½ lt
alkohol.
Cara pembuatanya :
Bahan
kunyit di haluskan dan dimasukkan dalam ember yang sudah di isi air 10 liter
kemudian bahan-bahan yang lain dimasukkan semua ke dalam ember dan diaduk
sampai rata kemudian tutup ember dengan
rapat diamkan selama 2 hari. Setelah dua hari, larutan kunyit dengan
bahan-bahan lain disaring dan siap untuk digunakan.
Dosis aplikasi :
-
3 liter ramuan /Ha atau 125 ml per tangki 14 lt.
-
Untuk tanaman padi aplikasi dilakukan minimal dua kali pada umur
40 – 45 HST dan umur 60-70 HST.
Created At : 2018-12-10 00:00:00 Oleh : ANITA WIDYASTUTI, A.Md PENYULUH PERTANIAN BPP KEC. DUKUN Artikel Dibaca : 11019