Budidaya pengembangan
ternak ikan sekarang menjadi primadona. Beberapa orang yang ingin memulai
usaha, sekarang lebih memilih budidaya ikan ternak daripada bisnis yang lain.
Budidaya ikan ternak lele misalnya, tidak perlu mempunyai lahan yang luas atau
tambak. Beberapa tips seperti membuat kolam sendiri dari terpal bisa menjadi
solusi yang bagus untuk yang tidak mempunyai lahan yang luas.
Sekarang akan membahas tentang budidaya ikan lele
dengan menggunakan kolam terpal. Sebenarnya kolam terpal ini bisa digunakan
untuk budidaya ikan lain, seperti ikan gurami, ikan patin atau ikan lainnya .
Keunggulan menggunakan kolam terpal adalah tidak makan tempat, mudah
dibersihkan, tidak mudah terserang hama atau penyakit, dan dapat menjadi solusi
untuk daerah yang sumber air terbatas.
Apalagi ketika membuat
kolam terpal untuk budidaya ikan lele yang
hanya membutuhkan waktu 3-4 bulan dari benih sampai ke ukuran konsumsi. Selain
itu, keunggulan dari budidaya ikan lele adalah satu kolam terpal dengan lebar
4×5 meter ini bisa menampung hingga 1000 lebih ikan lele. Ini dikarenakan ikan
lele memang hidup secara berkelompok dan bergerombol. Jadi bisa mendapatkan
ribuan ikan lele dalam sekali panen.
Untuk harga ikan lele
, per kilogramnya adalah antara Rp.
17.000,- sampai Rp. 20.000,- . Untuk
berat ikan lele memang tergantung jenis, tetapi biasanya 7-8 ekor ikan lele ini
sudah mempunyai berat ser 1 kilogram. Jadi jika mempunyai 1000 ikan lele,
maka bisa panen ser 125 kilogram dengan
nilai mencapai Rp. 2.125.000,- sekali panen.
Nah, untuk yang tertarik dengan budidaya ikan lele menggunakan kolam terpal. Pada artikel kali ini akan mencoba membahas bagaimana cara membuat kolam terpal untuk ikan lele.
Pemilihan Struktur Kolam
Langkah pertama untuk
membuat kolam terpal untuk ikan lele adalah memilih struktur kolam terpal. Ada beberapa jenis
kolam terpal untuk ikan yang bisa buat. Pertama kolam terpal permanen dengan
menggunakan semen atau dibuat rangka saja. Selain itu kolam terpal juga bisa
dibuat di atas tanah, setengah di dalam tanah atau penuh di dalam tanah yang
telah digali.
Semua jenis struktur
kolam ini memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Untuk tips memilih
struktur kolam terpal, harus melihat bagaimana kondisi lahan yang ada. Apakah
lahannya memang di atas tanah? Lalu apakah tanah yang ada ini memang cukup luas
untuk dibuat beberapa kolam terpal? Untuk pemula, kami sarankan untuk membuat
kolam terpal yang berada di atas tanah, tanpa menggali. Ini membuat
tidak perlu repot-repot menggali tanah terlebih dahulu. Selain itu
siapkan 1-2 kolam saja untuk percobaan.
Penataan Lahan
Setelah memutuskan
memilih struktur kolam, sekarang saatnya melakukan penataan lahan. Penataan
lahan ini dilakukan untuk mengukur seberapa luas kolam terpal yang akan di
buat. Untuk pemula kami sarankan untuk membuat 1-2 kolam terpal dengan ukuran
4×5 meter. Jika memang tidak mempunyai lahan yang cukup luas, bisa membuat
kolam dengan ukuran yang lebih kecil misalnya 3×4 meter atau bahkan 2×3 meter.
Sebenarnya yang terpenting dari membuat kolam terpal adalah kebersihan air.
Jika mempunyai banyak kolam yang sangat luas, jika kebersihan kolam tidak
terjaga maka benih ikan akan mudah mati.
Setelah menentukan luas
dan jumlah kolam, ratakan permukaan tanah terlebih dahulu. Jika lahan yang di
buat ini di atas tanah, ratakan karena kolam terpal jika dibuat di atas
permukaan yang tidak rata bisa membuat ikan tidak nyaman.
Pembuatan Rangka Kolam
Langkah selanjutnya
adalah pembuatan rangka kolam. Rangka kolam ini adalah hal yang paling rumit di
dalam cara pembuatan rangka kolam terpal, karena rangka kolam ini harus dibuat
dengan kuat agar tidak mudah rusak. Ada beberapa jenis rangka kolam yang bisa di
buat. Pertama ada rangka kolam yang terbuat dari kayu, besi, pipa ataupun bambu. Biasanya
untuk pemula, rangkai kolam yang sering digunakan adalah dari pipa dan bambu,
karena mudah ditemukan dan dibuat.
Tahap pertama untuk
membuat rangka kolam adalah memotong bambu atau pipa ini dengan panjang sesuai
dengan ukuran kolam terpal yang di inginkan. Misalnya ingin membuat kolam
terpal dengan panjang 3×4 meter. Berarti harus membagi bambu atau pipa dengan
ukuran 3 dan 4 meter. Buat 5-7 bambu per
sisinya. Lalu untuk bagian sisi sampingnya, buat potongan bambu dengan tinggi
1,5 meter. jika tidak mempuyai stok bambu atau pipa yang cukup banyak, bisa
membaginya dengan merekatkan bambu/pipa pada bagian bawah.
Berikut detail rangka
kolam:
Siapkan 30 bambu atau pipa sesuai dengan ukuran sesuai
panjang dan lebar kolam terpal
Untuk sisi lebar,
bisa membuat 4 bambu/pipa. Sedangkan untuk sisi panjang, siapkan 7 bambu/pipa
Setelah menyiapkan bambu / pipa, sekarang saatnya untuk mengeratkan. Penguatan atau perekatan bambu/pipa ini bisa menggunakan paku atau ikatan. Untuk tips yang maksimal, coba paku dan ikat antar bambu/pipa. Semakin kuat ikatan antar bambu/pipa, akan semakin bagus untuk kekuatan kontruksi kolam terpal. Setelah cara ini selesai dan bisa memastikan bahwa kontruksi kuat, boleh berlanjut ke cara memasang terpal dan membuat pipa saluran pembuangan air kolam.
Pemasangan Terpal
Untuk pemasangan
terpal, harus tahu berapa ukuran terpal yang pas untuk kolam. Misalnya
mempunyai kolam terpal dengan ukuran 3×4 meter dengan tinggi 1 meter. Itu
berarti membutuhkan terpal dengan ukuran 5×7 meter, menyesuaikan dengan tinggi
kolam.
Pastikan membeli
terpal dengan ukuran yang pas ya, karena jika ukuran terpal kurang maka akan
ribet untuk mengubah kontruksi. Sedangkan jika ukuran terpal ini melebihi
tinggi kolam, maka bisa melipatnya ke dalam agar terlihat rapi. Ketika terpal
sudah terpasang, pastikan sudah menyiapkan pipa saluran pembuangan air kolam.
Buat Pipa Saluran
Pembuangan Air Kolam
Cara selanjutnya
adalah membuat pipa saluran pembuangan air kolam terpal. Ini dilakukan jika
ingin menguras kolam, tidak perlu repot-repot mengeluarkan air sendiri.
Berikut peralatan
yang butuhkan untuk membuat pipa saluran pembuangan air kolam.
Sebelum membuat pipa saluran pembuangan air kolam. Ada 2 jenis tempat yang bisa gunakan untuk saluran pembuangan. Ada yang di dasar kolam, ini gunanya untuk membersihkan kolam dari air secara menyeluruh. Tetapi ada yang dipasang di sisi kolam dengan tinggi 30 cm, ini digunakan untuk menjaga air kolam tetap sisa di kolam terpal. Ini digunakan untuk menjaga ikan lele tetap berada di dalam kolam. Untuk pemula, bisa memasang di samping terpal dengan tinggi 20 sampai 30 cm.
Cara pembuatan pipa
saluran pembuangan:
Beri tanda pada bagian
terpal yang ingin dijadikan tempat saluran pembuangan. Lalu masukkan sambungan
pipa dan pastikan sambungan pipa menghadap ke arah pembuangan air.
Selanjutnya ikat
terpal dan pipa pembuangan menggunakan karet. Lakukan dengan rapi agar tidak
ada lekukan yang terlalu banyak di terpal.
Pasang klem di pipa
dan rekatkan menggunakan obeng.
Kemudian buka lubang
yang sudah ditandai tersebut menggunakan pisau.
Pasang pipa dan
eratkan dengan lak ban hitam.
Nah, untuk yang
sampai sekarang masih ragu apakah ingin membuat kolam terpal atau tidak. bisa
melihat kelebihan dan kekurangan menggunakan kolam terpal di sini.
Kelebihan:
Jarang ditemui hama
atau penyakit
Ketika memutuskan
untuk menggunakan kolam terpal, kebersihan kolam akan lebih terjaga. Pertama
karena air akan terlihat ketika keruh dan kedua air kolam terhindar dari tembok
ataupun tanah yang mengandung hama dan juga penyakit.
Presentasi Hidup
Budidaya Tinggi
Ketika air kolam
terjaga, maka akan berdampak langsung kepada presentasi hidup ikan budidaya.
Apalagi ikan lele yang memang hanya mempunyai risiko kematian terkena hama dan
penyakit. Menggunakan kolam terpal, akan mudah budidaya ikan lele.
Penyebaran Benih dan
Panen Lebih Mudah
Untuk yang pemula
dalam bidang budidaya ikan lele, menggunakan kolam akan memudahkan untuk
melakukan penyebaran benih dan panen lebih mudah. Apalagi jika membuat kolam
terpal yang agak tinggi, tentu akan lebih mudah ketika menguras atau panen.
Kelemahan:
Air cepat kotor dan
bau
Kelemahan menggunakan
kolam terpal adalah air akan cepat kotor dan bau. Ini dikarenakan air tidak
langsung berada di atas tanah.
Cepat rusak dan bocor
Jika jarang menguras
air, terpal biasanya akan mudah bocor dan rusak. Masa penggunaan terpal ini
biasanya 1-2 tahun.
Lapuk jika terkena
hujan
Jika terpal terkena
hujan terus menerus, bagian luar terpal maka akan lapuk dan akhirnya cepat
rusak
Itulah cara membuat
kolam terpal untuk budidaya ikan lele. Untuk awalnya, bisa membuat 1-2 kolam
terlebih dahulu. Setelah sukses, bisa membuat kolam terpal lainnya.
Semoga beruntung.
Created At : 2018-05-31 00:00:00 Oleh : SRIYANA,SP PENYULUH PERTANIAN MADYA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN Berita Terkini Dibaca : 18801