DINAS PERTANIAN DAN PANGAN DALAM “MAGELANG GO ORGANIK” SERI 1 : Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik


Created At : 2017-06-12 02:45:58 Oleh : Wiwid Distanpangan Berita Terkini Dibaca : 597

Sejak satu dasawarsa terakhir, seiring dengan makin tingginya kesadaran masyarakat akan kesehatan, semakin tinggi pula kebutuhan akan makanan yang sehat dan bebas dari residu bahan kimia yang berbahaya.  “Back to Nature” tampaknya menjadi gaya hidup yang banyak dipilih oleh masyarakat demi untuk menjaga kesehatannya.  Mengkonsumsi produk pertanian organikpun mulai menjadi bagian dari gaya hidup yang dinilai lebih menjamin kesehatan.  Akibat pergeseran budaya inilah yang menyebabkan berbagai produk pertanian organik semakin banyak dicari orang, dari hari ke hari permintaan pasarpun meningkat dengan pesat.  Mulai dari beras organik, sayuran organik, buah organik, bahkan produk-produk hewani juga dituntut untuk berorganik pula. Pertanian organik menjadi sangat prospektif karena permintaan pasar dunia akan produk organik semakin meningkat, tercatat peningkatannya mencapai 20 % per tahun.

Untuk menjawab tantangan ini mulai tahun 2010 yang lalu, sebagai tindak lanjut dari dicanangkannya “Go Organik 2010” oleh Departemen Pertanian RI, Bupati Magelang yang pada waktu itu dijabat oleh Ir. Singgih Sanyoto, mencanangkan gerakan “Magelang Go Organik”.  Dengan program ini diharapkanakan dapat mempercepat perkembangan pertanian organik di Kabupaten Magelang.  Tentu saja program ini segera ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang terkait, antara lain Dinas Pertanian Dan Pangan yang pada waktu itu masih menjadi dua SKPD yaitu Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunaan Dan Kehutanan (Distanbunhut) dan Badan Pelaksana Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan (BPPKP).  Sejak dicanangkannya ‘Magelang Go Organik” kedua SKPD ini mengadakan berbagai kegiatan yang mendukung suksesnya program dari bupati tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.  Mulai dari transfer teknologi yang terkait dengan pertanian organik kepada pelaku utama (petani) dengan berbagai metode penyuluhan, bantuan-bantuan saprodi dan pendampingan, sampai mengupayakan sertifikasi lahan pun dilaksanakan dari tahun ke tahun sampai sekarang pada saat kedua SKPD bergabung menjadi satu dengan bendera Dinas Pertanian Dan Pangan.

Untuk tahun 2017 ini Dinas Pertanian Dan Pangan masih melanjutkankan berbagai kegiatan yang mendukung perkembangan pertanian organik di Kabupaten Magelang.  Kegiatan-kegiatan tersebut adalah : pelatihan pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati, demplot padi organik, demplot sayuran organik,  pengembangan Unit Produksi Pupuk Organik (UPPO), bantuan saprodi pertanian organik dan sertifikasi lahan organik.

PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DAN PESTISIDA NABATI

Sekalipun revolusi hijau sudah berhasil mewujudkan swasembada beras di negara kita namun dampak negatifnya dirasakan oleh petani dalam jangka yang sangat panjang.  Kondisi agroekosistem sawah menjadi rusak karena penggunakan pestisida kimia yang berlebihan dan derajat kesuburan tanah yang semakin menurun akibat penggunaan pupuk kimia yang tidak rasional menyebabkan produktifitas lahan pun menjadi semakin menurun.  Belum lagi tingginya residu kimia pada produk pertanian yang dihasilkan menyebabkan produk kita tidak memenuhi standar kesehatan dan sulit untuk menembus pasar ekspor.

Terkait dengan dicanangkannya”Magelang Go Organik” telah dilakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas, antara lain dengan upaya untuk menumbuhkan kesadaran pelaku utama (petani) untuk beralih dari pupuk dan pestisida kimia ke penggunaan pupuk organik dan pestisida nabati yang lebih “ramah lingkungan”.  Sebenarnya usaha tani tanpa pupuk dan pestisida kimia bukanlah hal yang mustahil bahkan merupakan teknologi yang mempunyai peranan besar untuk menjaga kelestarian lingkungan selain juga bila sudah dilaksanakan terus menerus akan memberikan hasil yang lebih tinggi baik kuantitas maupun kualitasnya.  Selain penguasaan teknologi pertanian organik yang benar, tumbuhnya kesadaran untuk beralih ke sistem pertanian yang ramah lingkungan ini tentu saja juga harus disertai dengan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan akan pupuk dan pestisida yang dimaksud sekaligus juga mengurangi ketergantungan pada produk-produk saprodi fabrikan.  Akan lebih baik lagi apabila mampu memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, karena hal ini dapat menjadi penghematan biaya yang cukup signifikan.  Untuk itulah maka pelatihan pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati bagi para petani menjadi kebutuhan yang mendesak dan penting untuk dilakukan. 

Dengan difasilitasi oleh APBD Kabupaten Magelang Tahun 2017 Dinas Petanian Dan Pangan menyelenggarakan pelatihan pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati di 18 lokasi di Kecamatan Bandongan, Borobudur, Dukun, Grabag, Kajoran, Kaliangkrik, Mertoyudan, Mungkid,  Ngablak, Pakis, Salam, Salaman, Sawangan, Secang, Srumbung, Tegalrejo, Tempuran dan Windusari yang berlangsung pada bulan Februari sampai dengan April 2017.  Pelatihan terutama difokuskan pada pemanfaatan bahan-bahan spesifik lokal untuk diolah menjadi pupuk organik dan pestisida nabati dengan berbasis pada Mikroorganisme Lokal (MoL) dan Formula EKD (fermentor yang ditemukan oleh Ermina Kumala Dara).  Dengan pelatihan ini diharapkan petani akan dapat membuat dan memenuhi kebutuhan pupuk dan pestisidanya sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungannya.  Selain dapat menekan biaya usaha tani, pupuk dan pestisida organik ini nantinya akan dapat mengembalikan kesuburan lahan dan memperbaiki agroekosistemnya.



Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Dan Pestisida Nabati Di Desa Lesanpuro Kecamatan Kajoran.


Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Dan Pestisida Nabati di Desa Glagahombo Kecamatan Tegalrejo.


Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati dan PGPR di Desa Kaponan Kecamatan Pakis  


 
GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara