Penanganan pasca panen terhadap sayur-sayuran dan buah-buahan
mempunyai maksud agar sayur-sayuran dan buah-buahan sampai di tangan konsumen
dengan kualitas baik dan mengurangi kerusakan atau kehilangan setelah
panen. Secara umum konsumen menginginkan
sayur-sayuran dan buah-buahan diperoleh dalam keadaan segar. Penanganan sayur-sayuran dan buah-buahan
meliputi : aging/curing, degreening, precooling, waxing, sortasi/grading, pencucian,pengemasan
dan perlakuan fumigasi.
1.
Aging/Curing
Aging dilakukan terhadap sayur-sayuran dengan tujuan sebagai
berikut:
a.
Untuk member kesempatan penyembuhan luka pada komoditas
sayur-sayuran tertentu, sehingga mengurangi kemungkinan kontak dengan mikrobia,
misalnya : ubi jalar dan kentang
b.
Untuk mengurangi kadar air sampai optimal, sehingga daya simpan
lebih lama, misalnya: bawang merah dan bawang putih
2. Degreening
Degreening
merupakan cara penanganan pasca panen dengan tujuan untuk menghilangkan atau mengurangi
warna hijau pada buah-buahan yaitu terjadi pembongkaran zat warna hijau
(klorofil) sehingga lebih menarik.
Degreening dilakukan dengan cara pemeraman dan ditambah dengan etilen
atau asetilen, propilen, butilen dalam bentuk karbit. Contoh pemeraman buah pisang ditempatkan pada
kotak yang diberi jenis daun tertentu misal daun sengon. Contoh lain pemeraman mangga dengan ditambah
karbit.
3. Precooling
Precooling
adalah penghilangan panas yang dibawa oleh bahan dari kebun sampai dicapai suhu
yang aman dengan cara pendinginan. Ada
beberapa cara precooling yaitu dengan udara, air, pendinginan vakum (hampa
udara).
4. Waxing ( Pelapisan dengan
lilin )
Waxing adalah
pelapisan lilin yang biasanya dilakukan terhadap buah-buahan. Pada umumnya buah-buahan mempunyai lapisan
lilin secara alami, misalnya sawo kecik, semangka dan apel. Lapisan lilin alami berfungsi untuk menjaga
buah-buahan agar tidak terjadi transpirasi secar cepat. Perlakuan pelapisan lilin harus
mempertimbangkan tebal/tipisnya lapisan lilin, sehingga pertukaran gas dari
dalam buah tetap berlangsung.
5. Sortasi / Grading
Sortasi secara
umum bertujuan untuk mendapatkan mutu sayur-sayuran dan buah-buahan sesuai
standar. Di Indonesia standar mutu
sayur-sayuran dan buah-buahan belum tercantum di dalam SNI. Di Negara maju seperti Jerman mempunyai
standar mutu untuk sayur-sayuran dan buah-buahan.
6. Pencucian
Pencucian
bertujuan untuk menghilangkan kotoran terutama tanah dan menghilangkan bahan
asing pada sayur-sayuran dan buah-buahan, misalnya residu fungisida dan
insektisida. Tujuan lain untuk
mengurangi aktivitas enzim bila air yang digunakan dingin atau air panas.
7. Pengemasan
Tujuan pengemasan
secara umum :
a.
Melindungi bahan yang dikemas terhadap gaya mekanis dari luar
b.
Mengurangi terjadinya transpirasi atau penguapan air bahan yang
dikemas
c.
Mengurangi kemungkinan terjadinya kontaminasi mikroba atau serangan
hama
d.
Mempermudah pemindahan atau transportasi bahan ke tempat lain
e.
Menambah daya tarik bagi konsumen, khususnya untuk pemasaran di
tingkat pengecer
8. Penyimpanan
Sayur-sayuran dan buah-buahan yang akan disimpan perlu
diperhatikan mutu bahannya. Daya simpan
maksimal dari suatu komoditas dapat diperoleh dari komoditas yang bermutu
tinggi, tidak luka mekanis, utuh masak optimal dan tidak terserang hama. Macam-macam
teknologi penyimpanan sayur-sayuran dan buah-buahan :
a.
Penyimpanan suhu rendah
b.
Penyimpanan RH (Kelembaban Relatif) tinggi
c.
Penyimpanan udara terkendali (CA) dan modifikasi atmosfer (MA)
Komposisi gas dalam ruang penyimpanan dapat berpengaruh pada umur
simpan.
Created At : 2018-12-10 00:00:00 Oleh : ARIFAH, S.PT PENYULUH PERTANIAN BPP KEC.DUKUN Artikel Dibaca : 36602