Hari itu Selasa 12 Desember 2017 di suasana hujan rintik - rintik rombongan
DPRD dan Dinas Pertanian Kota Solok Sumatera Barat tiba di Balai Desa Giyanti
Kecamatan Candimulyo dalam rangka Kunjungan Lapangan ke Kampung Durian Mantenan
Desa Giyanti. Rombongan dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Kota
Solok, Ir. Kusnadi MM. Rombongan terdiri dari 6 orang anggota DPRD Kota
Solok, 10 orang unsur Dinas Pertanian Kota Solok dan 30 orang petani dari Kota
Solok. Maksud dan tujuan dari kunjungan lapangan ini adalah untuk belajar
tentang pengembangan kampung durian di Kecamatan Candimulyo khususnya Kampung
Durian Mantenan Giyanti dan juga sharing informasi tentang pengembangan
pertanian lainnya khususnya agrowisata di Kabupaten Magelang.
Dinas Pertanian Kota Solok sendiri sebenarnya
sudah merintis untuk membuat agrowisata durian di Kecamatan Lubuk Sikarah
meliputi 3 kelurahan yaitu Kelurahan IV Suku, Tanah Garam dan Payo dengan luas
sekitar 174,47 Ha mencakup 18 kelompok tani. Durian yang dikembangkan adalah
varietas lokal Sahalai Sarawah. Ir. Kusnadi MM juga menyampaikan bahwa target
tahun 2020 Kampung Durian Solok bisa terwujud. Di Kota Solok dalam rangka
menyukseskan terwujudnya kampung durian menggelontoran dana sekitar 614 juta
dan melakukan demplot untuk pengembangan kawasan agrowisata durian ini
memanfaatkan lahan pekarangan dan lahan tidur seluas 2 ha dengan monokultur
durian.
Rombongan dari Dinas Pertanian Kota Solok terkagum - kagum dengan cara
perawatan dan pemanenan durian di Kampung Durian Mantenan karena cara perawatan
dan cara panen yang sangat jauh berbeda dengan yang biasa mereka lakukan di
Kota Solok. Di Solok, cara panen cukup dengan menunggu durian jatuh dengan
sendirinya dari pohon. Mereka membangun pondok - pondok atau gubuk di kebun
durian dan menunggu durian jatuh mirip dengan salah episode di serial kartun
Upin dan Ipin.
Dikebun durian Kampung Durian Mantenan banyak pohon - pohon durian yang
umurnya sudah puluhan bahkan ratusan tahun dengan diameter batang yang sangat
besar dan tinggi yang sangat menjulang. Para petani dari Kota Solok bertanya -
tanya bagaimana cara panen, bagaimana cara mengikat buah durian dan sebagainya.
Kemudian di kebun itu dipraktekan cara memanjat pohon yang besar dan tinggi,
cara mengikat durian, cara memanen durian dengan cara mengait durian dengan
tali laso yang diikat dengan galah panjang.
Setelah berkunjung ke kebun durian, rombongan kemudian istirahat di
sekretariat Kelompok Tani Durian Mugi Mulyo, disana rombongan kemudian disuguhi
buah durian lokal dengan aneka jenis dan aneka karakter rasa.
Dusun Mantenan
sendiri dikatakan sebagai Kampung Durian karena di Dusun Mantenan dan
sekitarnya banyak sekali pohon durian lokal yang umurnya bervariasi mulai dari
puluhan bahkan ratusan tahun. Uniknya lagi hampir semua warga Dusun Mantenan
adalah pelaku usaha dan pelaku utama durian, mulai dari pembudidaya durian,
buruh usaha durian dan pedagang durian. Durian unggulan atau maskot Dusun
Mantenan adalah Durian Candy. Diberi nama Durian Candy karena berasal dari tanah
Kecamatan Candimulyo dan rasanya manis legit yang khas seperti permen atau
candy dalam Bahasa Inggris. Ketika dimakan, daging durian yang berwarna kuning
memiliki tekstur yang agak kering agak berserat dan tidak lembek. Tampak dari
luar Durian Candy memliki duri tinggi besar dan runcing, bentuk buah lonjong
memanjang dan panjangnya bisa mencapai 50 cm.
Created At : 2017-12-14 00:00:00 Oleh : HAFID ADI NUGROHO, SP PENYULUH PERTANIAN BPP CANDIMULYO Berita Terkini Dibaca : 513