MENUJU DATA STATISTIK TANAMAN PANGAN BERKUALITAS


Created At : 2017-11-17 00:00:00 Oleh : Tamie_DISTANPANGAN Berita Terkini Dibaca : 721

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik melakukan pengumpulan data produksi tanaman pangan setiap tahun. Data yang dikumpulkan mencakup produksi padi dan palawija (jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar).

Data tersebut didiseminasikan dalam publikasi Produksi Tanaman Pangan Tahunan untuk melengkapi publikasi produksi tanaman pangan yang diterbitkan 3 kali setahun yaitu Produksi Tanaman Pangan Angka Ramalan, Produksi Tanaman Pangan Angka Sementara, dan Produksi Tanaman Pangan Angka Tetap.

Adapun tujuan dari Survey Pertanian Ubinan Tanaman Pangan adalah untuk memperoleh data produktivitas tanaman pangan yang diperlukan dalam penghitungan angka produksi tanaman pangan.

Dalam kenyataannya Survey Pertanian Ubinan Tanaman Pangan yang dilaksanakan selama ini masih terdapat berbagai kendala dalam pelaksanaannya. Survey Ubinan yang seharusnya dilaksanakan secara bersama-sama antara Mantri Tani dan KSK masih belum bisa terlaksana secara maksimal. Permasalahan dan kendala yang terjadi yaitu terlewatnya masa panen dari sampel yang akan dilaksanakan ubinan karena jadwal panen yang kurang tepat, alat ubinan yang telah rusak  atau kurang memenuhi standar dan penggantian petugas Mantri Tani atau KSK sehingga belum memahami betul metode Survey Pertanian Ubinan Tanaman Pangan yang tepat.

Oleh karena itu pada tanggal 14 November 2017 bertempat di Aula Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Jl. Sendangsono Km 0.5 Srowol diadakan Rapat Koordinasi Dalam rangka Penjaminan Kualitas Hasil Survei Pertanian Tanaman Pangan dan Pelaporannya di Kabupaten Magelang. Sebagai narasumber adalah Kepala BPS Kabupaten Magelang Ir. Sri Wiyadi, MM dan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang Ir. Wijayanti, M.Si.


Dalam kesempatan itu Kepala BPS menekankan pentingnya koordinasi antara KSK dan Mantri Tani dalam pelaksanaan ubinan. Kondisi saat ini yang terjadi kadang hasil listing tidak sesuai dengan kondisi lapangan, tidak seluruh plot berhasil diubin, kelemahan dalam pendataan luas tanam dan luas panen, pendekatan pengukuran luas tanam dan panen belum menggunakan pendekatan yang benar serta data luas tanam dan luas panen yang tidak konsisten.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Ir. Wijayanti, M.Si menginstruksikan perlu adanya pelatihan atau refreshing kegiatan pengolahan data Statistik Tanaman Pangan secara rutin untuk meningkatkan kemampuan petugas Pengolah Data SP terutama jika terjadi petugas yang memasuki masa purna tugas. Pengadaan alat ubinan yang saat ini dalam kondisi rusak atau jumlah yang tidak memenuhi kecukupan akan segera direalisasikan. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi antara KSK dan Mantri Tani dalam pelaksanaan ubinan bersama, memaksimalkan kerja tim, melaksanakan ubinan swakarsa secara bersama-sama, bahkan sangsi tegas bagi yang melakukan moral hazard menjadi agenda tindak lanjut dari rapat koordinasi dalam rangka penjaminan kualitas hasil Survey Ubinan Tanaman Pangan.

Hasil Survey Ubinan Pertanian Tanaman Pangan yang kita laksanakan merupakan cerminan keberhasilan pembangunan pertanian tanaman pangan di Kabupaten Magelang, oleh karenanya data yang dihasilkan haruslah benar-benar valid sesuai keadaan di lapangan. Data yang valid dan berkualitas akan diperoleh apabila semua persyaratan dalam Survey Pertanian Ubinan Tanaman Pangan telah terpenuhi diantaranya ketepatan metode Survey Ubinan, alat ubinan yang memenuhi standar, kemampuan petugas lapang dalam melaksanakan Ubinan serta sample yang tepat.  Pengukuran dengan eyes estimate merupakan pengukuran yang subyektif, Metode ubinan 2,5 x 2,5 m untuk mengukur produktivitas belum mengakomodir pola tanam Jajar Legowo, oleh karena itu akan dikembangkan metode Kerangka Sampel Area dengan memanfaatan data citra satelit/foto udara untuk memperkirakan luas panen padi. Kerangka Sampel Area dilaksanakan atas kerjasama BPS, BPPT, dan Kementan. Variabel yang digunakan adalah  luas panen  dengan Sistem pengolahan data dan server di BPPT dan Level estimasi tingkat kecamatan.


Dengan harapan perbaikan kualitas hasil Survey Pertanian Tanaman Pangan benar-benar mampu menggambarkan kondisi peningkatan pembangunan pertanian tanaman pangan di Kabupaten Magelang dalam rangka mendukung Program Pemerintah menuju Swasembada Pangan.



GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara