Pelatihan Pembuatan Peta Rawan Pangan Bagi Penyuluh


Created At : 2015-03-26 06:42:34 Oleh : BPPKP Berita Terkini Dibaca : 415

Peningkatan kapasitas penyuluh secara terus menerus dilakukan di Kabupaten Magelang. Salah satunya adalah pelatihan pembuatan peta rawan pangan dengan peserta merupakan petugas penyuluh dari 21 kecamatan dan penyuluh tingkat kabupaten dengan jumlah 50 orang peserta. Kegiatan ini diselenggarakan selama 2 hari, yaitu tanggal 10 dan 11 Maret 2015.

Pelatihan ini sebagai persiapan dalam penyusunan peta rawan pangan di Kabupaten Magelang sehingga diharapkan bisa memberi kontribusi positif terhadap pemenuhan kebutuhan data kondisi daerah rawan pangan di Kabupaten Magelang dan diharapkan Peta Rawan Pangan yang dihasilkan bisa menjadi salah satu dasar dalam pengambilan kebijakan dan program ketahanan pangan khususnya untuk mengatasi daerah rawan pangan di Kabupaten Magelang.

Dalam kesempatan itu, Kepala BPPKP Kabupaten Magelang Bapak Ir. Triagung Sucahyono berpesan kepada semua peserta supaya mengikuti kegiatan ini dengan baik sehingga hasilnya ketika terjun ke lapangan lebih siap mengimplementasikan keterampilannya itu dan memperoleh data yang akurat dan valid. Hasil analisis dan kesimpulan dari data pemetaan yang diperoleh bisa menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan yang tepat, efektif dan efisien dalam penyelesaian masalah. Data yang tidak akurat bisa menyebabkan salah dalam pengambilan kebijakan dan arah program yang ditetapkan.

Materi yang diberikan pada peserta dalam pelatihan tersebut merupakan materi-materi pendukung dan terkait dengan ketahanan pangan sebagai materi umum dan selanjutnya peserta diajak untuk mengenal lebih jauh tentang system kewaspadaan pangan dan gizi. Salah satu fasilitator dalam kegiatan  tersebut menjelaskan bahwa System kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG) merupakan seraangkaian proses pemantauan untuk mengantisipasi kerajinan kerawanan dan gizi melalu pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, analisis serta penyebaran informasi situasi pangan dan gizi. Dalam kesempatan itu Tiga indikator dalam pemetaan SKPG, yaitu ketersediaan pangan, akses pangan dan pemanfaatan pangan. Untuk memperoleh data yang terkait dengan indikator ketersediaan pangan maka diperlukan data luas tanam, luas puso dan data produksi rata-rata 5 tahun.

Indikator kedua yaitu akses pangan, maka dibutuhkan data perkembangan harga pangan setiap bulannya. Jenis pangan yang ditetapkan dalam pemantauan harga komoditas ini ada 13 jenis pangan yang merupakan pangan utama dan biasa dikonsumsi oleh masyarakat Kabupaten Magelang.

Indikator ketiga, yaitu pemanfaatan pangan. Untuk mengukur pencapaian indikator ini maka diperlukan data status gizi balita dan data keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera I. Data ini bisa diperoleh dari pemantauan sendiri atau kalau memungkinkan data nya tersedia bisa memanfaatkan data yang ada, sehingga petugas pemantau hanya tinggal mengolah dan menganalisis saja.

Ketiga indikator itu lah yang menjadi dasar dalam menentukan peta wilayah kerentanan pangan. Untuk memudahkan dalam pemantauan data tersebut maka akan ditampilkan dalam bentuk gambar peta dengan berbagai warna sebagia symbol dalam data tersebut.

Tahap berikutnya dalam kegiatan ini adalah simulasi penyusunan peta daerah rawan pangan dengan menggunakan aplikasi pemetaan yang telah disiapkan sebelumnya oleh fasilitator. Semua peserta bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik dan sangat antusias dilihat dari tingkat aktifnya dalam kegiatan belajar mengajar ini.

Harapan dari kegiatan ini peserta bisa menyusun data SKPG sebagai data pendukung aktifitas penyuluhan di wilayah binaannya. Selain itu data yang diperoleh penyuluh akan menjadi data peta rawan pangan di Kabupaten Magelang.(BPPKP/ bellanegara)

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara