Penggunaan Pupuk SP 36 Meningkatkan Produksi Tanaman Jagung Di Desa Candimulyo


Created At : 2016-10-13 07:05:03 Oleh : BPPKP/ Candimulyo Berita Terkini Dibaca : 14388

Hari ini Senin tanggal 26 September 2016 Pak Taryono, penyuluh swadaya Desa Candimulyo melakukan panen dilahannya yang merupakan lahan percontohan budidaya jagung. Kegiatan ini didukung dengan dukungan anggaran dekonsentrasi Tahun 2016. Pada panen tersebut dihadiri pula Koordinator BPPK Kecamatan Candimulyo Surajiman, SP, Mantri Tani Kec. Candimulyo Badriyah, AMd, penyuluh senior BPPK Kecamatan Candimulyo Yami, AMd, Langen Septina Rahmi, STP (THL - TBPP Pendamping Desa Candimulyo) dan kawan - kawan THL - TBPP lainnya seperti Parmono, Sarindi, Siti Fatimah, Ema Sekarwati, Endah Puji Lestari SPt, Anita Indriastuti, SP, Hafid Adi Nugroho, SP, Penyuluh Kehutanan BPPK Kecamatan Candimulyo Daniel Agung Irwanto, Babinsa Desa Candimulyo Pak Mayar dan Babinsa Tegalsari Pak Taufik. 

Lahan percontohan ini menggunakan varietas jagung hibrida varietas BISI 18 yang mulai ditanam pada tanggal 5 Juni 2016 yang lalu. Jagung Hibrida BISI-18 merupakan jagung hibrida silang tunggal (single cross), yang baik sekali bila ditanam pada dataran rendah hingga dataran tinggi sampai ketinggian 1.000 meter diatas permukaan laut. Jagung  hibrida BISI-18 mempunyai ketahanan terhadap penyakit penyakit karat daun (Puccinia sorghi) dan hawar daun (Helminthosporium maydis).

Keunggulan lain dari jagung super hibrida BISI-18 adalah biji jagungnya terisi penuh sampai ujung (jawa=muput).  Tingkat pengisian pucuk tongkolnya (tip filling) bisa mencapai 97%. Kondisi yang fantastis dan semakin meyakinkan. Bentuk biji termasuk dalam tipe biji semi mutiara, dengan warna biji oranye kekuningan mengkilap.  Jumlah barisan biji dalam satu tongkol antara 14-16 baris. Termasuk tipe tongkol yang besar. 

Potensi hasil panen jagung  hibrida BISI-18 mencapai 12 ton per hektar pipilan kering.  Sedangkan rata-rata adalah sekitar 9,1 ton per hektar pipilan kering. Jagung hibrida BISI-18 bisa dipanen saat masak fisiologis yaitu umur  sekitar 100 hari pada dataran rendah sedangkan pada dataran tinggi saat umur sekitar 125 hari.

Di lahan percontohan yang dilaksanakan oleh Pak Taryono ini dibuat dalam 2 perlakuan yang berbeda dan menghasilkan hasil ubinan yang berbeda pula. Pelakuan yang pertama yaitu dengan jarak tanam 75 x 40 cm, 3 biji per lubang tanam, pemupukan pertama umur 7  hst dengan pupuk Urea 15 kg, Phonska 25 kg, pupuk susulan dengan cara disemprotkan pupuk SP 36 (1 kg) dan KCl (1kg). Pupuk susulan ini disemprotkan 3 kali dengan frekuensi 1 minggu sekali. Awal disemprot sekitar umur 50 hst dengan ciri - ciri dimulai keluarnya organ reproduksi tanaman yaitu bunga jantan dan bunga betina.

Perlakuan yang kedua adalah dengan jarak tanam lebih rapat 40 x 40 cm, 2 biji per lubang. Pemupukan pertama dilakukan bersamaan dengan tanam diletakan disamping biji jagung dengan pupuk urea 15 kg dan Phonska 25 kg. Pupuk susulan sama dengan perlakuan pertama tetapi hanya dilakuan sebanyak 2 kali penyemprotan.

Dari hasil pengubinan yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :

Perlakuan I : jumlah rumpun 23, jumlah tanaman 41 batang, jumlah tongkol 41, bobot ontongan basah 12,5 kg atau jika dikonversi menjadi pipilan kering 11,54 ton/ha. Perlakuan II : jumlah rumpun 24, jumlah tanaman 43 batang, jumlah tongkol 41, bobot ontongan basah 10 kg atau jika dikonversi menjadi pipilan kering 9,23 ton/ha.

Berdasarkan hasil tersebut ada beberapa hal bisa disimpulkan yaitu dari segi jarak tanam dan pemupukan. Dari segi jarak tanam, dengan jarak tanam yang lebih lebar pertumbuhan tanaman lebih bagus karena penerimaan intensitas cahaya matahari lebih banyak dan sirkulasi udara lebih lancar dibandingkan dengan jarak tanam yang lebih rapat. Dari segi pemupukan, ternyata dengan 3 kali pemupukan susulan bisa memperoleh bobot ontongan basah yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang 2 kali penyemprotan. Ini juga sesuai dengan manfaat dan kegunaan pupuk SP 36 (sumber fosfat) dan pupuk KCl (sumber kalium).

Fungsi dan manfaat Pupuk SP36 :

1.    Berperan sebagai sumber unsur hara berbentuk fosfor bagi tanaman

2.    Merangsang pertumbuhan akar yang lebih baik sehingga tumbuhan bisa kuat

3.    Memacu tanaman supaya pembentukan bunga dan biji atau buah lebih cepat

4.    Panen bisa lebih cepat

5.    Pembentukan bunga menjadi biji atau buah bisa lebih besar prosentasenya

6.    Meningkatkan daya tahan tanaman dari serangan hama, penyakit maupun kekeringan 

Fungsi dan manfaat Pupuk KCl :

1.    Meningkatkan hasil panen

2.    Menguatkan batang tanaman

3.    Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar

4.    Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit

5.    Meningkatkan kualitas buah

6.    Menguatkan rasa asli (misalnya meningktakan rasa manis pada semangka dan rasa pedas pada cabe).

 

Semoga dengan hasil demplot penyuluh swadaya Desa Candimulyo ini para petani jagung bisa mencontoh untuk diaplikasikan di lahannya sehingga bisa lebih meningkatkan produksi dan produtivitas tanaman jagungnya.

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara