Varietas Padi “Cempo Rokan” diperkenalkan Penyuluh pada Kelompok Tani “Sumber Rejeki” Ds Candimulyo


Created At : 2016-05-28 02:21:39 Oleh : BPPKP Berita Terkini Dibaca : 554

Pergiliran varietas padi yang ditanam petani, penting dilakukan untuk memperpanjang ketahanan suatu varietas atas serangan hama dan penyakit tertentu. ’’Kalau bisa ditanam berselang- seling, misalnya musim tanam sekarang Mekongga, besok Ciherang, kemudian Cempo Rokan,’’ kata Koordinator BPPK Kecamatan Candimulyo, Surajiman, SP. Dia mengatakan hal itu, saat FFD di lahan percontohan Kelompok Tani Sumber Rejeki Dusun Ngleses Lor Desa Candimulyo Kecamatan Candimulyo Sabtu, 23 Mei 2016 dalam area Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai. Surajiman, SP memuji model penanaman varietas unggul lokal Cempo Rokan  di lahan itu. Karena sudah menerapkan jajar legowo dan pupuk berimbang, sehingga bisa panen tepat waktu. ’’Kami berharap petani lain untuk meniru percontohan ini. Selain itu kami berharap petani juga mengikuti inovasi teknologi, agar hasil panen yang dicapai bisa maksimal,’’tuturnya.

Dalam kegiatan FFD ini turut hadir pula dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan yang diwakili oleh Bapak Kasno, Koordinator BPPK Kecamatan Candimulyo Surajiman, SP dan beberapa PPL Kecamatan Candimulyo, Komandan Rayon Militer Candimulyo Kapt. (ARM) Wadi dan beberapa anggota Koramil Candimulyo, Kasi Potensi Wilayah Kecamatan Candimulyo Untung Sujoko, SIP, MM, Kepala Desa Candimulyo Wardono dan anggota Kelompok Tani Sumber Rejeki Dusun Ngleses Lor Desa Candimulyo.

THL – TBPP Pendamping Desa Candimulyo, Langen Septina Rahmi, SPT menerangkan alasan penggunaan varietas unggul lokal Cempo Rokan ini adalah salah satunya untuk memperkenalkan varietas padi baru agar dengan semakin banyaknya varietas yang dikenal petani sehingga bisa melakukan pergiliran varietas agar bisa memutus siklus hidup beberapa organisme pengganggu tanaman. Alasan lainnya adalah berdasarkan deskripsi padi ini diketahui bahwa varietas ini lebih tahan serangan wereng, batang kuat sehingga tahan rebah dan malai panjang. Dari hasil pengubinan diketahui bahwa produktivitas pad varietas ini mencapai 6,96 ton/Ha GKP.

Cara tanam yang digunakan dalam lahan percontohan ini adalah dengan cara jajar legawa 2:1 dan 4:1 dengan jumlah bibit makimal 3 per tancap, penggunaan pupuk berimbang dan penambahan pupuk organik. THL – TBPP Pendamping Desa Candimulyo mengingatkan petani, untuk tidak menggunakan pupuk kimia berlebihan. Sebab kondisi tanah pertanian secara umum saat ini dalam keadaan sakit. ’’Akibat pemakaian pupuk kimia berlebihan dan dalam waktu lama, tanah menjadi mampat. Tanah tidak bisa mengambil oksigen sehingga penyerapan unsur hara terganggu,’’jelasnya.

Bapak Kasno dari Dintanbunhut Kabupaten Magelang, menuturkan tahun ini Desa Candimulyo ditarget sasaran produksi 475,25 ton. Dia mengaku optimistis, target itu bisa tercapai. ’’Jika dikawal dengan baik oleh PPL dan Babinsa dari Koramil di lapangan, target bisa tercapai. Luas tanam kami 75 hektare dengan 1-2 kali musim tanam,’’katanya.

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara