Penanaman perdana aneka tanaman herbal di area herbal center Balkondes Wanurejo Kecamatan Borobudur
Baru-baru
ini di Balkondes Wanurejo Kecamatan Borobudur dilakukan penanaman perdana
beberapa tanaman herbal di lokasi demplot herbal
center. Bersama dengan Plt.Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang,
Camat Borobudur, Kapolsek Borobudur, Danramil Borobudur dan Pemdes beserta
ketua Gapoktan Cipto Sari, Ketua tim pelaksana Dr Nunung Yuniarti, M.Si, Apt dari
Fakultas Farmasi UGM menanam secara simbolis beberapa jenis tanaman herbal dilanjutkan
dengan mematrikan papan etiket identitas masing-masing tanaman. Lahan demplot yang dirintis ini sedianya akan
dirancang sebagai herbal center yang
menyediakan berbagai jenis tanaman herbal yang bermanfaat bagi pengobatan
tradisional. Lay out yang dirancang
pun akan dibuat berdasarkan kemanfaatannya dalam membantu mengatasi berbagai
keluhan kesehatan. Pembuatan demplot ini
merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan yang diagendakan dalam pembangungan
Health Tourism di Desa Wanurejo Kecamatan
Borobudur.
Bermaksud
mengusung salah satu kearifan lokal masyarakat Jawa sejak pemerintahan wangsa Syailendra yang tergambar dalam relief candi yaitu
pengobatan tradisional menggunakan jejamuan, tim pelaksana program hibah
pengabdian masyarakat Fakultas Farmasi UGM menggandeng seluruh komponen terkait
untuk mewujudkan Health Toursm di
Desa wanurejo Kecamatan Borobudur. Pembangunan konsep wisata baru ini memadukan
warisan budaya local dengan tren back to
nature akhir-akhir ini dimana kesadaran masyarakat menggunakan bahan-bahan
alam untuk menjaga kesehatan tubuh semakin meningkat. Berbanding lurus dengan
hal tersebut, pangsa pasar perherbalan
otomatis akan mengalami peningkatan. Penyediaan barang maupun jasa perlu
digenjot untuk memenuhi kebutuhan pasar baik pasar konvensional maupun pun
pasar “wisata”. Sebagai wilayah yang
memangku warisan budaya dunia yaitu candi Borobudur, kecamatan ini memiliki
cita rasa pariwisata yang kental.
Hampir setiap program pembangunan selalu menggunakan sudut pandang
pembangunan wisata sebagai bagian yang sacral.
Konsep
herbal center yang sudah diinisiasi
sejak tahun lalu ini mempunyai lima area yang akan dibangun diantaranya area
pertama adalah demplot taman herbal yang berisi “etalase” tanaman herbal bahan
baku produk, area selanjutnya adalah area produk jamu baik dalam bentuk segar
maupun olahan termasuk live show pembuatan jamu, area ketiga
adalah produk kosmetik herbal dalam kemasan serta live show penggunaan produk kosmetik, area keempat adalah produk kudapan,
minuman, dan makanan berbahan herbal serta yang terakhir adalah area relaxing dimana terdapat fasilitas
pemijatan (refleksi) dan aromaterapi. Untuk mewujudkan grand desain tersebut, tentu
saja ada kegiatan pendampingan teknis yang diampu oleh orang orang yang
berkompeten pada bidangnya.
Menyambut
baik rancang bangun kegiatan yang dipaparkan tim pelaksana, Ir Eko Widi Hermanto
selaku Plt. Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang memberikan
dukungan penuh terwujudnya konsep ini. Beberapa hal yang disampaikan dalam
sambutan Beliau diantaranya adalah pentingnya menggali potensi desa untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Komoditas empon-empon sebagai bagian
dari sumber jamu-jamuan merupakan komoditas yang mendapat perhatian penting
untuk dikembangkan. Melalui kacamata
agrobisnis, memanfaatkan tren adalah salah satu strategi yang penting untuk
dipertimbangkan. Kemajuan teknologi dan meningkatnya penelitian ilmiah mengenai
jejamuan menjadikan penggunaan obat-obatan tradisional lebih meyakinkan dan
digandrungi sebagian masyarakat. Dengan adanya pendampingan dari akademisi yang
memang berkompeten, diharapkan masyarakat bisa mendapatkan manfaat luar biasa
dari alam ini secara tepat dan proporsional. Kegiatan yang dilakukan pastinya
tidak hanya pembangunan SDA yang ada tetapi SDM dengan meningkatkan
pengetahuan, sikap dan ketrampilan masyarakat agar lebih berdaya dalam memanfaatkan
kesempatan yang ada. Menilik dari
rangkaian kegiatan yang dipaparkan, kegiatan ini cukup menjanjikan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat pada khususnya dan masyarakat
dari kecamatan lain yang berpotensi sebagai mitra penyedia empon-empon pada umumnya
. Selanjutnya diharapkan Gapoktan sebagai wadah petani bisa terlibat aktif
begitu juga dengan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Borobudur agar lebih
intensif mendampingi kegiatan ini.
Kesempatan yang berharga ini hendaknya bisa dimanfaatkan oleh petani
yang tergabung dalam Gapoktan Cipto Sari untuk meningkatkan kesejahteraannya
melalui pengembangan komoditas empon-empon secara intensif terutama dengan
memanfaatkan lahan-lahan marginal yang selama ini belum tergarap dengan baik. Disamping
itu petani pun perlu dibekali secara teknis budidaya empon empon dari hulu
sampai dengan pasca panennya.
Created At : 2019-10-11 00:00:00 Oleh : LANGEN SEPTINA R, S.TP PENYULUH PERTANIAN BPP KEC. BOROBUDUR Informasi Publik Dibaca : 1189