PANEN PERDANA PADI DESA MANDIRI BENIH DI DUSUN NGARAN DS. NGASINAN KECAMATAN GRABAG


Created At : 2015-10-03 02:18:03 Oleh : BPPKP Berita Terkini Dibaca : 499

Peningkatan produksi nasional tanaman pangan, khususnya komoditas padi, jagung, dan kedelai menjadi perhatian dalam program strategis pemerintahan baru Indonesia untuk mewujudkan swasembada tiga komoditas tersebut pada tiga tahun ke depan. Penguatan kecukupan dan kedaulatan perbenihan tanaman pangan di setiap kawasan dirancang oleh Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) untuk menjadi salah satu pengungkit program pemerintah tersebut.


Desa mandiri benih merupakan program dari Kementrian Pertanian untuk menjawab kebutuhan petani akan benih yang selama ini lebih banyak tergantung pada benih yang diproduksi oleh industri benih. Pemerintah pusat melalui kementerian pertanian akan membentuk 1000 desa yang mampu mengusahakan benih secara mandiri. Program ini diharapkan mampu meningkatkan ketersediaan benih petani dan mengangkat benih unggul lokal.

Salah satu desa di Kabupaten Magelang yang telah dicanangkan pemerintah sebagai desa Mandiri benih adalah Desa Ngasin Kecamatan Grabag tepatnya di Dusun Ngaran. Merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Magelang yang sangat potensial untuk pengembangan tanaman pangan khsususnya padi. Kelompok tani yang berperan penting dalam program ini adalah Kelompok Tani “Agro Asyifa”. Melalui kelompok inilah program ini telah dijalankan dengan baik sehingga pada tanggal 21 Sepetember 2015, telah sukses meyelenggarakan FFD panen perdana

Pada hari Senin tanggal 21 September 2015, telah dilaksanakan panen padi yang merupakan program “Desa mandiri benih”. Kelompok Tani Agro Asyifa yang merupakan kelompok tani pelaksana program ini, mengundang berbagai pihak yang terkait untuk ikut menyaksikan panen perdana program “Desa mandiri benih”.

Berdasarkan hasil ubinan panen padi, diperoleh hasil rata-rata produktivitas padi mencapai 7,2 ton/ Ha. Hasil ini merupakan perolehan tingkat produktivitas di atas rata-rata Kabupaten Magelang. Varietas padi yang digunakan dan akan dikembangkan sebagai benih lokal di desa ini adalah verietas jenis mikongga. Produktivitas maksimal dari varietas ini bisa mencapai 12 ton/ ha. Merupakan hasil persilangan dari padi Varietas IR64 dan A2790.

Selain anggota kelompok tani, penyuluh lapangan Kecamatan Grabag ikut hadir dan menyaksikan acara tersebut adalah Camat Grabag yng diwakili oleh Sekretaris Camat, BPPKP dihadiri oleh Koordinator Penyuluh tingkat kabupaten Bapak Ir. Tri Wardoyo, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan dan Kehutanan (DISTANBUNHUT) dihadiri oleh Bapak Ir. Eko Widi Hermanto dan para ahli tanaman pangan dari BPTP Provinsi Jawa Tengah.

Menurut Bapak Ir.Tri Wardoyo, Salah satu kesuksesan program Pajale adalah tersedianya benih unggul bermutu. Kehilangan akibat penggunaan benih yang tidak unggul dan bermutu mencapai 4,5 juta ton per tahun. Ditambahkan pula bahwa “Desa mandiri benih” ini sangat penting artinya bagi pemenuhan kebutuhan benih di desa tersebut sehingga tidak tergantung pada benih yang datangnya dari luar.

Sedangkan pembicara lain dari DISTANBUNHUT Bapak Ir.Eko Widi Hermanto menyatakan bahwa dukungan dari pemerintah selama ini salah satunya dengan membangun Rencana Jaringan Irigasi Terpadu (RJIT) agar kebutuhan air bisa terpenuhi. Selain itu dukungan dinas dengan program Optimalisasi lahan dan bantuan alsintan.

Bapak Teguh Prasetyo, MSc yang merupakan narasumber dari BPPT memaparkan program desa mandiri benih yang sekarang ini sedang giat-giatnya dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. Program ini sudah dilaksanakan di beberapa kabupaten salah satunya di Kabupaten Magelang.

Dr. Buang Abdullah, yang merupakan petugas dari BPPT, menjelaskan pentingnya pemuliaan benih padi untuk menjamin kelestarian dan kesinambungan tanaman padi. (BPPKP/belanegara) 

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara