PRODUSEN BIBIT SAYURAN SEBAGAI USAHATANI YANG QUICK YIELDING.


Created At : 2019-03-11 00:00:00 Oleh : Parjo, SP Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan Ngablak Informasi Publik Dibaca : 3016


Bibit merupakan sarana produksi yang sangat penting baik tanaman pangan,  hortikultura, perkebunan maupun tanaman kehutanan.  Bibit itu yang ditumbuhkan dan dirawat kelak untuk ditunggu hasilnya. Pengertian benih dan bibit kadang dianggap sama pada hal memang beda. Benih adalah calon tanaman dalam bentuk biji  yang sudah mengalami perlakuan untuk dijadikan tanaman. Sedang bibit adalah  calon tanaman yang sudah mengalami masa pesemaian.  Kemanjuan teknologi di bidang  genetika telah banyak ditemukan benih benih unggul hibrida terutama pada tanaman sayuran  dan buah buahan semusim. Pembuatan benih benih unggul hibrida  umumnya dilakukan oleh perusahaan besar. Sedangkan proses pembuatan bibit yang disebut pembibitan melalui pesemaian banyak dilakukan oleh para petani pembudidaya.

Penyediaan bibit oleh petani berkembang dengan pesat seiring kebutuhan masyarakat untuk berbudidaya  tanaman, dan trend ini tentunya  akan terus berlanjut.  Kecamatan Ngablak dan sekitarnya yang merupakan sentra sayuran dataran tinggi dimana penanaman tanaman sayuran dilakukan sepanjang tahun. Ragam cara penanaman sayuran ada yang monokultur,  tumpangsari maupun tumpang gilir, namun demikian lebih banyak secara tumpangsari.  Penanaman sayuran terus menerus secara tumpangsari memerlukan tersedianya bibit sayuran siap tanam  dalam jumlah yang banyak dan kontinyu. Disisi lain adanya perubahan pola pikir petani pembudidaya sayuran  dimana semula  membuat bibit sendiri  sendiiri karena demi kepraktisan dan efisiensi  tenaga dan waktu  para petani memilih untuk membeli bibit sayuran yang  siap tanam.

Peluang  permintaan  bibit tanaman sayuran ini telah ditangkap oleh pelaku utama dan juga pelaku usaha untuk penyediaan dan suplai bibit ke petani sekitarnya. Kebutuhan  bibit yang dibuat  sesuai kebutuhan masyarakat petani mulai dari jenis kubis, brokoli, sawi,  tomat, aneka cabai, sledri dan sayuran lainnya.  Tidak kurang dari 500  petani pembuat bibit sayuran telah tumbuh dan berkembang di wilayah Kecamatan  ini sekaligus sebagai faktor pelancar  perkembangan agribisnis sayuran dataran tinggi  Kecamatan Ngablak dan sekitarnya.  

 

Saran Perbaikan

Pesemaian sayuran umumnya menggunakan sistem panggung untuk menata media semai dalam polibag yang ditaruh dalam kotak. Media semai biasanya campuran antara tanah yang telah diayak dengan pupuk kandang.  Pesemaian berada pada tempat terlindung berupa rumah dengan atap plastik ( green hause ) ala petani. Bibit merupakan  sarana produksi yang amat penting dalam sub sistem budidaya tanaman, maka penyediaan bibit  yang sehat tidak dapat ditinggalkan  dalam budidaya sayuran. Gunakan media semai dari tanah yang belum atau jarang ditanami tanaman sayuran dengan harapan kandungan patogen penyakit berupa jamur, virus maupun bakteri masih rendah.  Tanah bawah rumpun bambu sangat baik karena banyak mengandung agensia hayati yang berguna bagi pertumbuhan bibit tanaman. Pemeliharaan  yang baku adalah penyiraman. Gunakan air siraman yang tidak mengandung patogen penyakit dan zat zat kimia yang berbahaya bagi pertumbuhan tanaman. Air siraman dapat menggunakan air sumur, air dari mata air, sungai. Jika menggunakan air hujan lebih baik diendapkan lebih dulu. Untuk mendapatkan bibit yang sehat terutama bibit cabai dari serangan penyakit virus kuning diperlukan tempat yang terisolasi dengan serangga kutu kebul ( Bemicia tabaci ). Cara mengisolasi bibit pesemaian ini adalah dengan cara dipasang screen sebagai dinding green hause sehingga kutu kebul tidak mampu masuk pada ruang  pesemaian.  Screen atau kasa juga dapat mengisolasi bibit tanaman dari serangga hama lainnya.  Kebanyakan bibt dijual dalam bentuk bibt dalam polibag bukan cabutan. Kelemahan bibit berpolibag adalah menimbulkan sampah plastik yang memerlukan kebersihan kebun sehabis penanaman. Penyemaian dalam trey dan bibit kepelan lebih praktis  dan murah. Trey dapat digunakan ber ulang ulang. Sementara bibit dengan media kepelan mudah dalam penanaman.

 

Umur dan Harga Bibit

Rata rata umur bibit didataran tinggi bersuhu  dingin membutuhkan waktu antara 20 – 30 hari. Untuk pesemaian sawi umur  20 hari siap tanam. Bibit brokoli dan tomat 25 hari dari tabur benih sedang cabai sampai umur 40 hari. Harga bibit perbatang menurut jenis tanaman antara lain bbit  cabai Rp 250,-/ batang kubis Rp 100,-/ batang sawi Rp 70,-/ batang, Brokoli Rp 150,-/ batang kembang kol Rp 140,-/ batang, cabai rawit dan bibit terong Rp 125,-/ batang, tomat Rp 175,-/ batang sedang bibit sledri Rp Rp 100,- / batang. Umur bibit yang rata rata  1 bulan sudah siap tanam dan siap jual sangat cepat untuk memutar modal dan cukup baik dalam hal penyerapan dan penciptaan lapangan kerja.  Harga bibit juga relatif stabil dengan resiko yang sangat kecil. Usaha tani  pembuat bibit sayuran selain  cepat  menghasilkan (quick yielding) dimana umur 20 hari  sampai 25 hari laku terjual   dan juga  kedap terhadap perubahan harga pasar.  Banyak penyerapan  tenaga kerja  pembibitan sayuran   sangat cocok untuk mengatasi  pengangguran dilingkungan  keluarga tani dan petani kecil berlahan sempit.

 

Permintaan Bibit yang banyak.

Budidaya sayuran secara tumpangsari dan tumpanggilir menyerap bibit dalam jumlah yang banyak. Tumpangsari adalah suatu bentuk pertanaman campuran ( polyculture ) dua atau lebih tanaman pada lahan yang sama pada waktu yang bersamaan atau  hampir  bersamaan. Tujuannya memaksimalkan penggunaan lahan, mengurangi resiko kegagalan, dan dapat memanen beberapa komoditas pada lahan yang sama. Sementara tumpang gilir  ( relay cropping ) merupakan cara bercocok tanam dimana satu bidang lahan ditanami dengan dua atau lebih jenis tanaman dengan pengaturan waktu panen dan tanam. Tanaman kedua ditanam menjelang tanaman pertama dipanen. Beberapa minggu sebelum panen sudah ditanami. Tujuannya adalah untuk meningkatkan intensitas tanam dan panen pada satu kesatuan luas lahan yang sama. Kedua sistem  tanam ini banyak diterapkan oleh para petani sayuran dataran tinggi Kecamatan Ngablak dan sekitarnya dan  menyerap bibit dalam jumlah dan macam  yang banyak.

Awal musim hujan merupakan awal tanam secara serentak permintaan bibit sayuran sangat banyak sehingga banyak produsen bibit kuwalahan untuk melayani permintaan. Permintaan bibit datang dari petani lokal Kecamatan Ngablak, Pakis dan  kabupaten lain seperti kabupaten Boyolali dan Kabupaten Semarang. 

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara