Teknik Penggunaan Rice Transplanter Dikenalkan pada Petani di Desa Mejing Kecamatan Candimulyo


Created At : 2016-05-28 01:27:33 Oleh : BPPKP Berita Terkini Dibaca : 1010


Salah satu solusi untuk menurunkan biaya produksi dan terbatasnya tenaga tanam padi adalah mekanisasi pertanian. Berkaitan dengan hal tersebut, dimana tenaga tanam padi di Desa Mejing Kecamatan Candimulyo juga semakin berkurang seiring dengan perkembangan jaman dan perubahan pola hidup masyarakat, maka penyuluh kecamatan Candimulyo dengan instansi terkait lainnya mengadakan sosialisasi dan gerakan penanaman padi dengan menggunakan mesin Rice transplanter.

 

Acara ini diselenggarakan pada hari Selasa  tanggal 25 April 2016 yang dipusatkan di lahan sawah milik Bapak Sobirin dan Bapak Bera anggota kelompok Tani “Tani Jaya” Desa Mejing Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang.  Luas total kedua lahan sawah tersebut sekitar 3500 m2. Kegiatan yang sama dilanjutkan pula pada hari Minggu tanggal 8 Mei 2016 di lahan sawah milik Bapak Marjuki dan Bapak Bera dengan luas sekitar 3500m2.

Tujuan sosialisasi dan gerakan tanam padi dengan Rice Transplanter ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam pengoperasian alat mesin tanam Rice Tranplanter. Sehingga alat ini, yang merupakan bantuan dari Pemerintah melalui  Dinas Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Magelang segera bisa dimanfaatkan.  Percepatan tanam padi MT April - September 2016. Sebagai informasi, alat tanam ini adalah bantuan dari yang dialokasikan di Kelompok Tani Sri Rejeki Desa Kembaran (di Desa Kembaran alat ini belum dimanfaatkan karena sawah masih kering akibat rusaknya saluran irigasi yang sampai saat ini sedang dalam tahap rehabilitasi).

 

Dalam kegiatan itu hadir Koordinator BPPK Kecamatan Candimulyo (Bapak Surajiman, SP), Kepala Desa Mejing Ibu Muntowiyah, Penyuluh Kehutanan Kecamatan Candimulyo Bapak Daniel Irwanto, THL - TBPP Pendamping Desa Mejing Hafid Adi Nugroho, Babinsa Desa Mejing Sertu Ahmad Ridhodin dan beberapa anggota kelompok tani Tani Jaya Dusun Mejing Desa Mejing.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa mempercepat tanam padi sehingga bisa meningkatkan IP padi sehingga produksi dan produktivitas dapat meningkat serta dengan adanya mekanisasi pertanian bisa menarik minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian sehingga regenerasi tenaga pertanian tidak terputus.

Alat tanam ini jangan dianggap sebagai 'musuh' dari tenaga tanam saat ini, karena alat ini hanya sebagai 'pembantu' untuk mempercepat tanam.Tenaga tanam manual yang saat ini ada masih bisa bekerja untuk menanami daerah - daerah yang tidak bisa terjangkau oleh mesin tanam ini.

 

Rice Transplanter merupakan alat penanam bibit padi yang bisa mengatur jumlah bibit tiap lubang, kedalaman tanam dan jarak tanam. Dengan demikian akan diperoleh hasil kondisi penanaman padi yang seragam. Selain lebih cepat penanamannya, tenaga operaator yang dibutuhkan cukup 2 orang saja, dengan demikian penggunaan alat ini bisa menurunkan biaya produksi padi lebih hemat.

Penggunaan alat transplanter mensyaratkan beberapa persyaratan teknis diantaranya:

1.       Olah tanah sempurna (lahan rata/datar)

2.       Lahan yang macak-macak (irigasi teknis)

3.       Persemaian sistem dapok (petak-kecil)

 

Pada sistem usaha tani padi selain proses pengolahan  tanah,  kegiatan lain yang menyerap tenaga kerja dan biaya yang besar adalah kegiatan penanaman.  Kegiatan ini selain membutuhkan tenaga kerja yang banyak juga menentukan keberhasilan budidaya. Kegiatan penanaman padi memerlukan biaya lebih kurang 20% untuk biaya tenaga kerja dari keseluruhan proses budidaya tanaman padi. Mengingat semakin sedikitnya tenaga tanam yang tersedia dalam bidang pertanian dan umumnya sudah lanjut usia sedangkan tidak ada proses regenerasi maka diperlukan suatu mesin/ alat tanam dalam kegiatan budidaya padi.  Penggunaan alat dan mesin  tanam merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi keterbatasan tenaga kerja  tersebut. 

Secara umum ada dua jenis mesin tanam bibit padi, dibedakan berdasarkan cara penyemaian dan persiapan bibit padinya. Yang pertama, yaitu mesin yang memakai bibit yang ditanam/disemai di lahan (washed root seedling). Mesin ini memiliki kelebihan yaitu dapat dipergunakan tanpa harus mengubah cara persemaian bibit yang biasa dilakukan secara tradisional sebelumnya. Namun demikian waktu yang dibutuhkan untuk mengambil bibit cukup lama, sehingga kapasitas kerja total mesin menjadi kecil. Tipe kedua adalah mesin tanam yang memakai bibit yang secara khusus disemai pada kotak khusus. Mesin jenis ini mensyaratkan perubahan total dalam pembuatan bibit. Persemaian harus dilakukan pada kotak persemaian bermedia tanah, dan bibit dipelihara dengan penyiraman, pemupukan hingga pengaturan suhu.

Persemaian dengan cara ini, di Jepang banyak dilakukan oleh pusat koperasi pertanian, sehingga petani tidak perlu repot mempersiapkan bibit padi sendiri. Penyemaian bibit dengan cara ini dapat memberikan keseragaman pada bibit dan dapat diproduksi dalam jumlah besar. Kelompok Tani Tani Jaya juga melakukan persemaian sendiri di baki khusus. Dalam persemian ini menggunakan media tanah yang dicampur dengan pupuk organik. Varietas yang digunakan adalah varietas Mekongga, Situ Bagendit dan IR 64. Dalam 1 baki kebutuhan benih sekitar 1,5 gelas kemasan air mineral. 

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara