Studi banding merupakan salah satu metode penyuluhan yang dilakukan dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik. Kegiatan seperti ini tentunya sangat bagus bagi perkembangan suatu kebutuhan yang diharapkan sebagaimana mestinya.
Pengertian dari studi banding itu
sendiri adalah sebuah konsep belajar yang dilakukan di lokasi dan lingkungan
berbeda yang merupakan kegiatan yang lazim dilakukan untuk maksud peningkatan
mutu, perluasan usaha, perbaikan sistem, penentuan kebijakan baru, perbaikan
peraturan perundangan, dan lain-lan.
Kegiatan studi banding dilakukan oleh
kelompok kepentingan/ kelompok tani untuk mengunjungi atau menemui obyek
tertentu yang sudah disiapkan dan berlangsung dalam waktu relatif singkat.
Intinya adalah untuk membandingkan kondisi obyek studi di tempat lain dengan
kondisi yang ada di tempat sendiri. Hasilnya berupa pengumpulah data dan informasi
sebagai bahan acuan dalam perumusan konsep yang diinginkan.
Persiapan yang dilakukan sebelum melakukan studi banding adalah melakukan tinjauan dan evaluasi internal, mengenai mana saja yang akan dikembangkan dan dinaikan progresnya. Setelah itu dibuat draft list secara terstuktur sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Tujuan utama melakukan studi banding
nantinya adalah menggali sebanyak mungkin informasi yang bisa didapat secara
teknis real dan empiris. Untuk dijadikan barometer dan pembanding yang kemudian
masuk untuk menemukan sebuah pembaharuan yang aplikatif, baik untuk plan ke
depan dalam jangka pendek dan jangka panjang secara futuristik. Jadi dengan
kata lain tujuan dari studi banding tersebut adalah :
1. Untuk menambah wawasan kita tentang
tempat lain
2. Untuk menimba pengalaman baru di
ditempat lain
3. Untuk membandingkan tempat kita
dengan tempat lain
4. Untuk menambah cakrawala berfikir kita
Dalam salah satu usaha untuk merubah
perilaku petani, peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta perubahan sikap
petani, Kelompok Tani Sedyo Utomo Dusun Geneng Desa Sidomulyo Kec. Candimulyo
melakukan kegiatan studi banding ke petani jambu biji merah Bapak Hadi Prayitno
Dusun Pager Desa Bateh Kecamatan Candimulyo. Hal yang melatarbelakangi kegiatan
ini adalah di Sidomulyo sendiri sudah ada yang membudidayakan jambu bii merah
tetapi pemeliharaan kurang intensif sehingga produksi dan produktivitasnya
rendah sedangkan di tempat Pak Hadi Prayitno dengan pemeliharaan yang intensif
produksi dan produktivitasnya bisa tinggi, 200 batang pohon bisa mencapai 13
kuintal.
Hal lain yang menarik minat anggota
Poktan Sedyo Utomo adalah karena tanaman jambu biji merah ini tidak
memerlukan tanah yang terlalu subur, pemeliharaan tidak terlalu rumit, tanam
sekali bisa panen berkali - kali. Menurut Pak Hadi Prayitno, untuk memulai
suatu usaha budidaya tanaman modal pokok adalah senang dulu dengan apa yang
akan kita tanam. Dalam usaha budidaya jambu merah, Pak Hadi lebih senang
menggunakan bibit jambu asal cangkok karena kualitas buahnya bisa sama dengan
induknya. Dalam umur 1 tahun setelah tanam jambu sudah bisa panen dan dalam
waktu 2 tahun sudah bisa balik modal sebesar Rp 6.250.000,-. Selama bulan
Januari 2018 kemarin dari 200 pohon panen bisa mencapai 13 kuintal. Hal yang
sangat perlu diperhatikan adalah sanitasi lingkungan perlu dijaga.
Setelah adanya studi banding ini
diharapkan anggota Poktan Sedyo Utomo ada perubahan perilaku, ada peningkatan
pengetahuan dan keterampilan serta ada perubuahan sikap sehingga bisa membudidayakan
tanaman jambu biji merah secara intensif sehingga bisa meningkatkan
kesejahteraan mereka.
Created At : 2018-03-02 00:00:00 Oleh : YAMI, A.Md PENYULUH PERTANIAN BPP CANDIMULYO Berita Terkini Dibaca : 1688