STUDI BANDING TIDAK PERLU JAUH – JAUH YANG PENTING ILMUNYA


Created At : 2018-03-02 00:00:00 Oleh : YAMI, A.Md PENYULUH PERTANIAN BPP CANDIMULYO Berita Terkini Dibaca : 1688


Studi banding merupakan salah satu metode penyuluhan yang dilakukan dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik. Kegiatan seperti ini tentunya sangat bagus bagi perkembangan suatu kebutuhan yang diharapkan sebagaimana mestinya.

Pengertian dari studi banding itu sendiri adalah sebuah konsep belajar yang dilakukan di lokasi dan lingkungan berbeda yang merupakan kegiatan yang lazim dilakukan untuk maksud peningkatan mutu, perluasan usaha, perbaikan sistem, penentuan kebijakan baru, perbaikan peraturan perundangan, dan lain-lan.

Kegiatan studi banding dilakukan oleh kelompok kepentingan/ kelompok tani untuk mengunjungi atau menemui obyek tertentu yang sudah disiapkan dan berlangsung dalam waktu relatif singkat. Intinya adalah untuk membandingkan kondisi obyek studi di tempat lain dengan kondisi yang ada di tempat sendiri. Hasilnya berupa pengumpulah data dan informasi sebagai bahan acuan dalam perumusan konsep yang diinginkan.

Persiapan yang dilakukan sebelum melakukan studi banding adalah melakukan tinjauan dan evaluasi internal, mengenai mana saja yang akan dikembangkan dan dinaikan progresnya. Setelah itu dibuat draft list secara terstuktur sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Tujuan utama melakukan studi banding nantinya adalah menggali sebanyak mungkin informasi yang bisa didapat secara teknis real dan empiris. Untuk dijadikan barometer dan pembanding yang kemudian masuk untuk menemukan sebuah pembaharuan yang aplikatif, baik untuk plan ke depan dalam jangka pendek dan jangka panjang secara futuristik. Jadi dengan kata lain tujuan dari studi banding tersebut adalah :

1. Untuk menambah wawasan kita tentang tempat lain

2. Untuk menimba pengalaman baru di ditempat lain

3. Untuk membandingkan tempat kita dengan tempat lain

4. Untuk menambah cakrawala berfikir kita


Dalam salah satu usaha untuk merubah perilaku petani, peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta perubahan sikap petani, Kelompok Tani Sedyo Utomo Dusun Geneng Desa Sidomulyo Kec. Candimulyo melakukan kegiatan studi banding ke petani jambu biji merah Bapak Hadi Prayitno Dusun Pager Desa Bateh Kecamatan Candimulyo. Hal yang melatarbelakangi kegiatan ini adalah di Sidomulyo sendiri sudah ada yang membudidayakan jambu bii merah tetapi pemeliharaan kurang intensif sehingga produksi dan produktivitasnya rendah sedangkan di tempat Pak Hadi Prayitno dengan pemeliharaan yang intensif produksi dan produktivitasnya bisa tinggi, 200 batang pohon bisa mencapai 13 kuintal.

Hal lain yang menarik minat anggota Poktan Sedyo Utomo adalah karena tanaman jambu biji  merah ini tidak memerlukan tanah yang terlalu subur, pemeliharaan tidak terlalu rumit, tanam sekali bisa panen berkali - kali. Menurut Pak Hadi Prayitno, untuk memulai suatu usaha budidaya tanaman modal pokok adalah senang dulu dengan apa yang akan kita tanam. Dalam usaha budidaya jambu merah, Pak Hadi lebih senang menggunakan bibit jambu asal cangkok karena kualitas buahnya bisa sama dengan induknya. Dalam umur 1 tahun setelah tanam jambu sudah bisa panen dan dalam waktu 2 tahun sudah bisa balik modal sebesar Rp 6.250.000,-. Selama bulan Januari 2018 kemarin dari 200 pohon panen bisa mencapai 13 kuintal. Hal yang sangat perlu diperhatikan adalah sanitasi lingkungan perlu dijaga.

Setelah adanya studi banding ini diharapkan anggota Poktan Sedyo Utomo ada perubahan perilaku, ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta ada perubuahan sikap sehingga bisa membudidayakan tanaman jambu biji merah secara intensif sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan mereka.

 

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara