SULTONI PENYULUH SWADAYA KABUPATEN MAGELANG MAMPU MENGEMBANGKAN USAHA IKAN HIAS YANG MENGUNTUNGKAN


Created At : 2014-11-19 23:53:04 Oleh : BPPKP KAB. MAGELANG Berita Terkini Dibaca : 1069

Tidak ada warga Dusun Sorogen Desa Menayu Kecamatan Muntilan  Kabupaten Magelang yang tidak kenal Sultoni. Beliau adalah penyuluh perikanan swadaya yang juga Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan atau Pokdakan Ikan hias Sido Makmur. Pokdakan ini memiliki produk perikanan unggulan berupa ikan hias dan konsumsi. Ikan hias yang terdapat di lokasi tersebut adalah jenis Koi dan Arwana brazil atau nama latinnya (Osteglosum formossus). Selain itu, Pokdakan juga membudidayakan ikan konsumsi.  Komersialisasi usaha dan peningkatan daya saing benar-benar telah dilakukan oleh Sultoni dalam mengembangkan usahanya dan membina kelompok lainnya sebagai penyuluh perikanan swadaya.

Menarik mendengarkan cerita pengalaman Sultoni dalam mengembangkan usaha dan turut berkontribusi dalam pembangunan perikanan sebagai penyuluh perikanan swadaya. Menjadi penyuluh perikanan swadaya bagi beliau merupakan kehormatan karena sebagai pengakuan resmi dari pemerintah terhadap kiprahnya selama ini.  Berbeda dengan penyuluh perikanan swadaya yang umumnya membina kelompok di wilayah nya atau yang berdekatan, Sultoni melanglang buana membina pokdakan di berbagai daerah.  Sederet prestasi telah diraih dari Pemerintah atas kiprahnya dalam usaha perikanan dan penyuluh swadaya.  Berbagai piagam dari berbagai instansi dan pemerintah daerah menghiasi kantor Sekretariat Pokdakan yang juga hachery. Hal ini mengindikasikan pengakuan akan kinerja, pengalaman dan kemampuan teknis budidaya ikan air tawar baik konsumsi maupun ikan hias beliau sangat mumpuni.

Tim Pusluh KP pada saat monev penyuluhan ke Kabupaten Magelang yang didampingi penyuluh perikanan PNS Inti Chobiyah, SP, Catur Wahyu Nurhayati, SP dan Sugiyanto SP berdiskusi panjang lebar dan mengamati lahan usaha ikan hias dan konsumi yang dikembangkan Sultoni. 

Bukan Arwana namanya jika tidak menjadi ikan hias unggulan. Sejak tahun 2012 berkat adanya dana penumbuhan kelompok, pokdakan Sido Makmur membeli anakan arwana seharga Rp. 25.000 dari modal Rp. 500.000 yang diperolehnya untuk dijadikan komoditas terbesar pokdakan tersebut yang berjumlah sekitar 10.000 ekor induk Arwana. Induk tersebut didapat dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Kalimantan, Papua, Jambi dan sejumlah daerah lainnya. Indukan tersebut kemudian dipijahkan dan benihnya dibesarkan dalam kolam tanah seluas 2 ha khusus perbenihan dimana satu petaknya memiliki luas sebesar 200m2. Dengan modal tersebut ternyata pokdakan Sido Makmur masih belum dapat memenuhi permintaan 10.000 ekor Arwana per bulan untuk pembeli yang berasal dari Cina. Hal ini dikarenakan kemampuan produksinya yang baru bisa mencapai 1.500 ekor per bulan.

Menurut pengalaman Sultoni, ikan Arwana baru memijah pertama pada umur 4 tahun, dan fekunditas puncak ikan tersebut terjadi ketika mencapai umur 8 tahun. Di umur tersebut 1 ekor Arwana dapat menghasilkan benih sebanyak 125 ekor per induk. Benih-benih tersebut kemudian dibagi ke dalam kolam tanah dimana dalam satu petak terdiri dari 50 ekor. Komposisi benih Arwana dalam satu petak adalah 20 ekor jantan dan 30 ekor betina. Masa fekunditas alami Arwana menurut pak Sultoni selama menjalani usaha budidaya ikan tersebut tergolong lama yaitu 60-150 ekor per tahun. Apabila Arwana sedang mengalami masa-masa dominan dalam satu tahun dapat berpijah sebanyak 2x. Masa panen Arwana adalah 21-25 hari dimana Arwana jantan yang berperan mengerami telur-telur di dalam mulutnya. Apabila masa panen terlewat, maka Arwana jantan tersebut akan memakan telur-telur yang dibawanya. Untuk itu harus betul-betul diperhatikan supaa tidak melewati masa panen tersebut. Pakan andalan yang diberikan untuk memelihara Arwana adalah telur katak sebanyak 1-1,5 kuintal per hari. Apabila telur katak sedang sulit diperoleh dapat diganti dengan ikan rucah air tawar.

Ketika musim panen tiba, pokdakan Sido Makmur dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi.  Untuk panen Arwana dibutuhkan 5 orang tenaga kerja per petak seluas 200m2 atau 25 orang per ha. Setelah dipanen, Arwana harus dikarantina di akuarium terlebih dahulu untuk memulihkan kondisi setelah mengalami masa stress ketika dipanen. Saat ini pokdakan Sido Makmur mulai membudidayakan Arwana jenis golden dan super red.  Untuk kemajuan dinamika kelompok, Sugiyanto, SP penyuluh perikanan PNS di Kecamatan Muntilan terus mendampingi pokdakan Sido Makmur. Menurut informasi Koordinator penyuluh perikanan Kabupaten Magelang, pokdakan Sido Makmur belum lama sudah dinilai kelas kemampuan kelompok  oleh Tim Penilai Setbakorluh Provinsi dan sudah termasuk kelas UTAMA. Saat ini pengukuhan kelompok dari Madya menjadi Utama sedang diproses untuk ditandatangani Bupati Magelang. 

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara