BAHAYA PESTISIDA PADA BUAH DAN SAYUR


Created At : 2020-10-01 00:00:00 Oleh : Dyah Woro Tri Haryati, S.TP Berita Terkait Tugas dan Fungsi Dibaca : 23492


Bahan pestisida pada makanan sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga anda. Pestisida yang merupakan bahan berbahaya ini sebenarnya banyak dimanfaatkan para petani untuk menjaga kualitas buah dan sayurannya dari serangan hama dan penyakit tanaman, dengan begitu para petani akan mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Paparan dari bahan kimia berbahaya tidak dapat dihindari dari kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah residu (bahan kimia yang masih tersisa pada bahan pangan) pestisida yang terdapat pada buah dan sayur. Tanpa disadari, residu pestisida akan masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi setiap hari. Semakin tinggi residu pestisida tersebut, maka semakin berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Apa itu Pestisida?

Meningkatnya permintaan akan buah dan sayuran, mendorong petani melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Salah satunya adalah penggunaan pestisida untuk mengurangi faktor penghambat produksi pertanian agar hasil produksi berlimpah. Pestisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membasmi hama tanaman, baik berupa jamur, bakteri, gulma, maupun serangga. Sesuai dengan keperluannya, pestisida dibagi dalam tiga jenis, yakni fungisida untuk membunuh jamur, bakterisida untuk membunuh bakteri, dan insektisida untuk membasmi serangga.

Walau pengunaan pestisida terbukti efektif  meningkatkan produksi pertanian, bukan berarti penggunaannya tidak menimbulkan dampak buruk, terutama bagi kesehatan.

Namun taukah anda bahaya pestisida pada makanan? Mari kita cari tahu bersama !

Sayur dan buah adalah makanan yang sangat menyehatkan yang dibutuhkan oleh tubuh. Sayur dan buah yang tinggi serat dapat memperlancar metabolisme tubuh, selain itu sayur dan buah juga mengandung banyak vitamin penting untuk pembentukan jaringan tubuh dan memperkuat fungsi organ. Akan tetapi, tanpa kita sadari, sayuran dan buah dapat mengandung zat berbahaya.

Bahan makanan yang kita makan, terutama buah dan sayuran segar, mengandung residu pestisida. Walau tidak secara langsung, bahaya yang ditimbulkannya berdampak jangka panjang, seperti kanker, tumor dan penyakit kronis lainnya. Dampak penggunaan bahan pestisida pada makanan bukan saja pada manusia, namun berperan aktif dalam merusak ekologi lingkungan. Antara lain, tercemarnya air tanah serta perubahan pada sistem hormon hewan ternak mamalia serta ikan. Jadi, bukan hanya sayuran dan buah, ikan serta ternak yang kita konsumsi juga  bisa ikut tercemar pestisida.

Pestisida merupakan senyawa kimia yang tidak mudah terurai. Jika terkonsumsi, residu pestisida tidak mudah dikeluarkan dan akan mengendap di dalam tubuh. Dalam jumlah yang kecil, tubuh masih dapat menetralisir residu pestisida. Namun jika dikonsumsi secara terus menerus dan dalam jangka waktu lama maka dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

Paparan pestisida dapat menyebabkan dua jenis dampak bagi kesehatan, yaitu efek akut yang bersifak jangka pendek, dan efek kronis yang bersifat jangka panjang.

Tingkat keparahan bahaya pestisida ini ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:

·         Dosis yang terkonsumsi

·         Jalur paparan

·         Genetik

·         Usia ketika terpapar

·         Kondisi kesehatan individu

·         Durasi paparan

·         Faktor lingkungan

Dampak paparan pestisida yang bersifat akut di antaranya :

·         Iritasi mata dan pengeluaran air mata terus menerus

·         Luka tertentu pada kulit, memar, pembengkakan, luka bakar, kulit gatal

·         Sakit kepala

·         Depresi

·         Kejang otot

·         Menurunnya koordinasi antara otak dan otot

·         Kehilangan kesadaran.

Pestisida yang terhirup melalui saluran pernafasan menyebabkan sakit tenggorokan, pilek, batuk, kesulitan bernafas, hingga kegagalan bernafas. Jika pestisida masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan, dampak akut yang ditimbulkannya berupa gejala keracunan seperti denyut jantung tidak teratur, mual, muntah, diare, dan nyeri perut.

Paparan pestisida dalam jangka panjang menimbulkan gangguan kesehatan yang bersifat kronis. Di antaranya adalah: peningkatan risiko kanker, kerusakan sistem saraf (seperti parkinson), gangguan reproduksi serta kerusakan organ tubuh.

Selain itu pestisida bersifat mutagenik yang dapat menyebabkan kerusakan genetik untuk generasi yang akan datang dan teratogenik yang dapat menyebabkan bayi lahir cacat dari ibu yang secara rutin mengkonsumsi sayuran dan buah yang disemprot pestisida.

Sekitar 40 % kematian di dunia disebabkan oleh pencemaran lingkungan termasuk tanaman-tanaman yang dikonsumsi manusia, sementara dari 80 ribu jenis pestisida dan bahan kimia lain yang digunakan saat ini, hampir 10 % bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker. Sebuah penelitian tentang kanker menyebutkan sekitar 1,4 juta kanker di dunia disebabkan oleh pestisida.

Sayuran dan buah merupakan bahan pangan yang cukup tinggi cemaran pestisidanya. Oleh karena itu Anda harus waspada dan memperhatikan karakteristik dari masing-masing jenisnya.

Di lapangan, biasanya petani memberikan perlakuan berbeda-beda terhadap masing-masing buah dan sayuran. Sebagai contoh sayuran jenis kol, petai, brokoli, kembang kol, buncis, paprika, kacang panjang, tomat, cabai, bawang dan kapri cukup tinggi cemaran pestisidanya karena jenis tanaman ini sangat rentan terhadap serangan serangga dan jamur sehingga para petani sering menyemprotkan insektisida dan fungisida pada sayuran tersebut. Selain itu sayuran tersebut biasanya dimasak tanpa di kupas sehingga kemungkinan terbawanya pestisida yang menempel di permukaan sayuran sangat besar, apalagi bila bentuknya berlekuk seperti brokoli dan kembang kol menyebabkan pestisida melekat lebih erat dan susah larut saat di cuci.

Jenis sayuran yang rendah cemaran pestisidanya adalah daun melinjo, daun singkong, bayam, genjer, daun pepaya, bunga pepaya, dan daun kemangi. Petani biasanya jarang melakukan penyemprotan hama pada jenis sayuran ini karena jarang diserang hama.

Ada juga beberapa sayuran yang hampir tidak di jumpai pestisida seperti kecambah atau tauge, karena sayuran ini adalah tunas muda yang disemaikan tidak melalui media tanah sehingga tidak perlu dilakukan penyemprotan pestisida.

Buah impor yang biasanya dimakan langsung tanpa dikupas kulitnya seperti apel, pir, anggur, jambu biji, belimbing, stroberi dan blueberry memiliki risiko pencemaran pestisida yang cukup besar karena buah-buahan ini sangat rentan terhadap serangan hama sehingga oknum petani banyak menggunakan pestisida, kecuali bila di budidayakan secara Good Manufacturing dan Organic Farming. Buah lokal seperti pisang, pepaya, nanas, sirsak, duku, rambutan, salak, durian, melon, semangka dan mangga memiliki cemaran pestisida yang rendah karena buah ini akan dikupas kulitnya sebelum dimakan.

Sebagai konsumen, kita harus cermat dalam mengamati penampakan sayuran dan buah sebelum membeli. Sayuran dan buah yang ada lubang bekas termakan ulat biasanya justru merupakan sayuran yang dibudidaya tanpa menyemprotkan pestisida. Sebaliknya, sayuran dan buah yang terlihat mulus biasanya hasil pertanian yang menggunakan pestisida.

Berikut ini adalah Buah dan Sayur yang rentan tercemar pestisida :

1.    Stroberi

Mengapa stroberi berisiko?

Stroberi adalah jenis buah yang tumbuh dekat dengan tanah, tempat dimana serangga hidup, Oleh karenanya petani menggunakan pestisida untuk membasmi serangga tersebut. Untuk memperpanjang umur penyimpanan.

2.    Seledri

Seledri memerlukan waktu berbulan-bulan untuk tumbuh sehingga seledri akan terkena pestisida dalam periode waktu yang lama.

3.    Buah Persik

Untuk meningkatkan produksi, petani menggunakan pestisida pada tanaman yang rentan terhadap serangga, seperti buah persik. Buah persik berkulit sangat tipis, yang membuatnya mudah dimasuki serangga dan pestisida.

4.    Apel

Perusahaan Kimia membuat pestisida khusus untuk apel karena buah ini sangat populer dan banyak ditanam. Apel merupakan salah satu jenis buah yang rentan terkena pestisida.

5.    Blueberi

Buah ini sangat rentan terhadap hama karena kulitnya sangat rapuh. Pestisida yang digunakan petani akan masuk ke daging buah.

6.    Paprika Manis

Paprika manis adalah bentuk matang dari varietas paprika hijau yang lebih pahit. Paprika manis yang sudah dewasa memerlukan waktu yang lama dan terpapar pestisida lebih banyak.

7.    Buah Ceri

Buah ceri tersembunyi di balik daun untuk tetap aman dari lalat buah dan ngengat, tapi petani cenderung menggunakan bahan kimia untuk mendapatkan hasil panen yang baik.

8.    Kentang

Kentang juga merupakan salah satu tanaman yang rentan terkena pestisida meskipun kentang berada di bawah tanah.

9. Anggur

Anggur lunak dan berkulit tipis sangat rentan terpapar pestisida.

Tips Membersihkan Buah dan Sayur

Paparan residu pestisida terdapat di hampir semua jenis sayuran dan buah. Inilah mengapa banyak orang yang beralih ke produk hasil penanaman organik, namun kendalanya harganya relatif lebih mahal. Untuk kandungan gizinya sendiri sebenarnya tidak banyak perbedaan antara organik dan non-organik. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk membersihkan buah dan sayur meskipun hasilnya tidak 100% bekerja dengan baik, meskipun demikian beberapa cara di bawah ini mungkin bisa membantu mengurangi tingkat pestisida pada buah dan sayur secara signifikan.
Untuk mengurangi residu pestisida yang menempel pada buah dan sayuran, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan :

1.    Mencuci dengan air mengalir


Mencuci buah dan sayuran dengan menggunakan air mengalir sangat disarankan agar residu pestisida yang menempel tersebut dapat larut atau hilang. Gosoklah apabila bisa karena cara ini dapat mengurangi 70-99% residu pestisida yang menempel. Cuci bagian-bagian tanaman dengan detail, misalnya pada lipatan halus, tangkai, serta gumpalan kuntum bunga pada kol dan brokoli.

Cucilah buah dan sayur dengan air mengalir. Tidak disarankan mencuci dengan direndam karena apabila direndam, racun yang telah larut dapat menempel kembali pada sayur dan buah.

2.    Mencuci dengan sabun khusus food grade

Cara ini dapat mengurangi residu yang menempel, terutama jika pada kulit masih terdapat zat lilin alami (parafin) atau minyak yang menyerap partikel pestisida. Lapisan parafin yang tampak mengkilat ini bertujuan untuk mengurangi penguapan sehingga buah tidak cepat keriput dan sebenarnya aman untuk dikonsumsi. Setelah dicuci dengan sabun, sayur dan buah harus dibilas dengan baik agar tidak ada sisa sabun yang tertinggal.

3.    Mengupas kulit buah


Mengupas kulit buah adalah salah satu alternatif untuk menurunkan residu pestisida. Ini bisa bekerja bila jenis buah dan sayur memiliki kulit tebal, tetapi beberapa buah seperti strawberry, anggur, dan sejenisnya tentu tidak bisa menggunakan cara ini. Saat kita mengupas kulit buah seperti apel, mungkin kita akan kehilangan nutrisi yang terkandung di dalam kulit buah ini, tetapi dengan cara tersebut setidaknya akan mengurangi tingkat pestisida yang ada di dalamnya.

4.    Buang lapisan luar sayur

Jangan ragu untuk membuang lapisan terluar dari sayuran yang berlapis-lapis seperti pada selada, kol, dan sawi. Bagian terluar ini paling banyak terpapar pestisida, sehingga lebih baik tidak dikonsumsi.

5.    Merendam dengan air panas

Merendam sayur dan buah pada air panas atau dikenal dengan blanching efektif menurunkan residu 38-97%, karena air panas dapat memicu pelepasan dan pengurangai pestisida  ke dalam air dan uap air. Ambil semangkuk air hangat dan kemudian rendam buah di dalamnya selama sekitar 10-15 menit sebelum mengonsumsi akan membantu menyingkirkan pestisida.

6.    Rebus sayuran

Seperti halnya merendam dengan air panas, merebus sayur juga efektif menurunkan residu pestisida, termasuk pestisida sistemik.

Kesimpulan : Tidak perlu takut untuk membeli yang non-organik selama Anda mencuci buah dan sayur serta mengolahnya dengan benar. Untuk buah, pilihlah produk dari produsen yang bereputasi baik.

7.    Semprotan penghilang pestisida

Untuk membuat semprotan penghilang pestisida ini cukup mudah. Bahan-bahan yang harus anda persiapkan diantaranya: jus lemon 1 sendok makan, 2 sendok makan baking soda, dan 1 cangkir air. Campur ketiga bahan yang sudah anda persiapkan tadi hingga baking soda larut, jika sudah, masukkan campuran tadi ke dalam botol semprot yang hiegenis. Nah, sekarang anda bisa menggunakannya untuk membersihkan buah dan sayur dengan cara disemprot. Jika sudah selesai diamkan selama kurang lebih 10-15 menit, setelah itu bilas dengan air.

8.    Dengan cuka

Cuka bisa digunakan sebagai bahan untuk menghilangkan pestisida dari buah dan sayur secara alami tanpa menghilangkan kandungan nutrisi dari keduanya. Caranya campurkan antara cuka dan air dengan perbandingan 1 cuka: 4 Air di dalam wadah.  Masukkan buah dan sayur ke dalam wadah yang berisi campuran kedua bahan tadi, diamkan selama kurang lebih 30-60 menit. Setelah itu buang air bekas rendaman dan bilas buah dan sayur anda hingga bersih. Sekarang buah dan sayur anda sudah bisa dikonsumsi. Perhatian untuk jenis buah yang memiliki banyak pori seperti strawberry kurang cocok dengan cara ini karena cuka dapat masuk ke dalam buah sehingga mungkin akan mengganggu rasa dan bau.

9.    Cuci dengan air garam

Tambahkan sedikit garam ke dalam air lalu cuci buah dengan air garam. Ini membantu menghilangkan pestisida dari permukaan buah. Cara ini bisa diterapkan pada sayuran juga untuk menghilangkan pestisida. Seperti diketahui, pestisida sangat umum digunakan para petani, agar tanamannya tidak rusak atau gagal panen karena hama.

(Dyah Woro Tri Haryati, S.TP-PMHP Kab. Magelang)

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara