FARMER FIELD DAY PANEN JAGUNG KEGIATAN ADAPTASI PAKET TEKNOLOGI SPESIFIK LOKALITA DI KECAMATAN SALAMAN


Created At : 2018-12-10 00:00:00 Oleh : SULIS HIJJRIYATI, S.TP PENYULUH PERTANIAN BPP KEC. SALAMAN Artikel Dibaca : 1008

Seiring berjalannya waktu dan perkembangan dinamika di lapang, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) menghasilkan dan merekomendasikan teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) jagung sebagai pengungkit peningkatan produktivitas dan produksi jagung di lahan sawah. Dalam implementasinya di lapangan, teknologi PTT jagung menggunakan 2 komponen, yaitu: (1) Komponen dasar yang terdiri dari: Varietas Unggul Potensial, Benih bermutu dan sehat, Populasi tanaman optimal, Pemupukan berimbang; (2) Komponen Penunjang yang terdiri dari : Penyiapan tanah tepat, Saluran drainase dan pengairan, Pupuk Organik, Pembumbunan, Penyiangan, Pengangan OPT dan Panen tepat umur.

Diseminasi teknologi yang dihasilkan peneliti kepada petani saat ini masih belum optimal. Perlu dukungan kegiatan untuk meningkatkan peran antara peneliti, penyuluh dan petani yang sinergis di kawasan sentra pangan dengan menempatkan Balai Penyuluhan sebagai simpul yang menghubungkan antara lembaga penelitian, penyuluh dan petani/kelompok tani. Kegiatan Aplikasi Paket Teknologi/Research Extention Linkages (REL) merupakan salah satu kegiatan untuk meningkatkan sinergitas fungsi penyuluh dan peneliti di lapangan.

Di Kabupaten Magelang khususnya di Wilayah Kecamatan Salaman laju  peningkatan  produktivitas tanaman  jagung  sawah  cenderung  melandai.  Sistem  intensifikasi  jagung   yang  selama  ini diterapkan tidak dapat  lagi  diharapkan  mampu  meningkatkan produksi  dan  produktivitas. Untuk mempertahankan produktivitas  tinggi  diperlukan  saprodi  yang  semakin tinggi pula.    Hal  ini  kemungkinan  disebabkan  oleh  beberapa memperhatikan kaedah pelestarian lahan dan lingkungan.  Eksploitasi  lahan  sawah yang tidak disadari  oleh  petani  yang  telah dilakukan secara  terus menerusdan   berlangsung  bertahun-tahun,  yang mengakibatkan  penurunan  kesuburan dan  sifat  fisik tanah.  Terabaikannya  penggunaan  bahan  organik serta  Penggunaan pupuk anorganik yang terus menerus secara intensif  untuk mengejar  hasil  tinggi  pada  lahan  sawah,  telah  menyebabkan  kandungan  bahan  organik  tanah menurun  baik  jumlah  maupun  kualitasnya.  Hal ini yang mendorong adanya kegiatan Aplikasi Paket Teknologi/Research Extention Linkages (REL) / teknologi spesifik lokalita dengan penerapan PTT Jagung di Poktan Sari Mulyo, Desa Sidomulyo Kecamatan Salaman.

Kegiatan  Farmer Field Day / FFD (Hari Temu Lapangan Petani) sebagai salah satu metode pemberdayaan petani melalui pertemuan  antara  para  petani,  penelit  dan  penyuluh  untuk saling tukar menukar informasi tentang teknologi pertanian yang diterapkan dan umpan balik dari petani. Kegiatan ini dilaksanakan pada saat panen dimaksudkan agar petani benar benar memahami dan terampil dalam pengubinan / pengukuran produktifitas jagung serta evaluasi penerapan teknologi PTT Jagung dalam upaya peningkatan produksi dan produktvitas jagung melalui Adaptasi Paket Teknologi Spesifik Lokalita.

Kegiatan  Farmer Field Day (Hari Temu Lapangan Petani)  yang dilakukan adalah FFD Panen Jagung yang dilaksanakan di lahan sawah milik bapak Muhammad Mudhofar selaku ketua kelompok tani Sari Mulyo dan salah satu Demonstrator kegiatan Demplot Jagung yang bertempat di dusun Sojomerto Kidul,   desa Sidomulyo, Kecamatan Salaman pada tanggal 12 Sepember 2018.


Sumber: koleksi pribadi

Hari temu lapang  ini diikuti oleh anggota dan pengurus kelompok tani Sari Mulyo, kelompok tani di desa Sidomulyo, Gapoktan desa Sidomulyo, Penyuluh Swadaya desa Sidomulyo, peneliti dari BPTP Jawa Tengan dan penyuluh pertanian Provinsi Jawa Tengah, Penyuluh Kabupaten Magelang dan Penyuluh kec Salaman.

Dari penerapan teknologi PTT yang dilaksanakan oleh kelompok tani, khususnya dilakukan oleh demonstrator didapatkan hasil ubinan jagung sebanyak 15kg tongkol kering panen. Pada kesempatan yang sama juga dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan demplot jagung oleh Peneliti dari BPTP Jateng. Pihak peneliti menyatakan kegiatan demplot jagung ini berhasil, meskipun hasil yang didapatkan sebenarnya bisa lebih banyak lagi. Hal ini dikarenakan keterbatasan air di lokasi demplot, dimana lokasi demplot adalah sawah tadah hujan sehingga pada periode tanam ini air sangat sulit untuk didapatkan.

Harapannya dengan adanya kegiatan Adaptasi Paket Teknologi Spesifik Lokalita dengan penerapan teknologi PTT Jagung ini terjadi peningkatan produktifitas jagung sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi dari ancaman krisis pangan di Indonesia.


Sumber: koleksi pribadi


GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara