GERAKAN PENGENDALIAN HAMA TIKUS DI DESA JOGOMULYO


Created At : 2022-02-11 00:00:00 Oleh : Ari Fitria Sari, STP Informasi Publik Dibaca : 543

Untuk mengantisipasi kebutuhan pangan 267 juta jiwa rakyat Indonesia, Kementerian Pertanian terus melakukan beberapa langkah stategis, diantaranya dengan gerakan terus menanam dan meningkatkan hasil berkali lipat.

Kendala utama yang dihadapi oleh petani yaitu hama tikus, sehingga diperlukan dari gerakan pengendalian hama yang selama ini selalu menjadi masalah utama petani.

Hama tikus biasanya menyerang pertanaman padi bisa dari awal sampai dengan akhir. Sehingga memerlukan pengendalian yang berbeda menurut usia tanaman padi. Pelaksanaan gerakan pengendalian (Gerdal)  hama tikus pada 28 Januari 2022 yang dilaksanakan di kelompok tani (Poktan) Sumber Widodo Dusun Kliwonan, Desa Jogomulyo, Kecamatan Tempuran. Kegiatan ini menggunakan anggaran dana APBD Provinsi Jawa Tengah melalui Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Jawa Tengah.

Poktan Sumber Widodo mendapatkan bantuan alat dan bahan pengendalian hama tikus berupa umpan dengan merek ratgone dan emposan atau pengasapan dengan merek basmikus. Alat dan bahan untuk gerdal ada dua macam dikarenakan perbedaan umur tanaman padi di hamparan sawah. Umpan digunakan untuk saat bera atau awal tanam. Sedangkan emposan atau pengasapan digunakan untuk tanaman padi pada stadium generatif. Kegiatan gerdal dilakukan pada luas hamparan 20 Ha, luas serangan 0,6 Ha dan luas waspada 10 Ha.



Menurut Ketua Poktan Sumber Widodo, gerdal hama tikus tidak bisa dlakukan hanya sekali, tetapi harus dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan. Hal ini disebabkan seperti yang sudah disebutkan diatas karena tikus bisa menyerang pertanaman padi dari awal hingga akhir.


 

Pelaksanaan Kegiatan Gerakan Pengendalian

Saat ini, petani tetap giat dan semangat untuk mengamankan ketersediaan pangan. Salah satunya dengan gerdal hama tikus, sehingga pertanaman padi akan aman dan memberikan hasil yang berlimpah. Untuk peran pendampingan dan pengawalan penyuluh sangat dibutuhkan petani tidak terbatas ruang dan waktu. 

Gerdal ini tidak hanya dilakukan oleh petani, namun juga dilaksanakan bersama dengan petugas pengamat hama dan penyuluh. 



Pelaksanaan Pengemposan oleh Petani

Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa penyuluh dan petani bekerjasama dalam mempertahankan ketersedian pangan didaerah. 

“Mereka adalah pahlawan pangan ditengah pandemic Covid-19 untuk memastikan hasil yang berkali lipat. Menteri Pertanian sudah mencanangkan bahwa penyuluh itu garda terdepan pembangunan pertanian Indonesia. Pelakunya adalah BPP, maka siapa BPP, merekalah penyuluh," jelasnya. 

Penulis : Ari Fitria Sari, S.TP (Penyuluh Pertanian di BPP Kecamatan Tempuran)






 

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara