GERAKAN PENGENDALIAN OPT CABAI DAN KESELAMATAN PENGGUNAAN PESTISIDA


Created At : 2018-01-20 00:00:00 Oleh : PARJO, SP PENYULUH PERTANIAN BPP PAKIS Berita Terkini Dibaca : 799


Cabai  ( Capsicum annum L ) merupakan sayuran bumbu penguat rasa yang banyak ditanam oleh para petani sayuran dataran  tinggi Kecamatan Pakis Kabupaten  Magelang. Tidak kurang dari 1500 Ha komoditas berasa pedas ini diusahakan  dan dikelola oleh para petani. Penanaman dilakukan sepanjang tahun dengan pengelolaanya  secara komersial untuk memenuhi kebutuhan pasar. Ragam jenis cabai yang diusahakan antara lain Cabai besar, Cabai keriting dan Cabai rawit.  Cabai rawit umumnya didominasi oleh Cabai rawit putih yang  biasa disebut Cabai setan. Dukungan pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Pangan kabupaten Magelang  terhadap petani cabai di BPP Kecamatan Pakis  diantaranya melalui APBNP 2017 dengan pendampingan oleh Laboratorium Wilayah Kedu,  Penyuluh Pertanian dan POPT.  Lokasi Penanaman cabai APBNP 2017 tersebar di tiga kelompok tani di tiga desa yakni  Kelompok Tani Sido Rejo Desa Petung, Kelompok Tani Ngesti Tani Desa Ketundan dan Kelompok Tani Sumber Adil Desa Losari dengan luasan masing masing  5 Ha dengan melibatkan ratusan  petani penanam.  Penanaman cabai APBNP 2017 ini  pada bulan bulan  Nopember,  Desember 2017 dan diperkirakan panen pada bulan bulan Pebruari, Maret 2018. Harapan dengan fasilitasi pemerintah ini petani cabai dapat menerapkan teknologi budidaya cabai dengan baik dan benar  sehingga  produksinya dapat meningkat.

Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT )

Faktor pembatas produksi pertanian utamanya sayuran termasuk komoditas cabai adalah adanya organisme pengganggu tanaman diantaranya adalah hama, penyakit dan gulma. Agar para petani penanam cabai dapat berhasil dengan baik dan dapat meminimalkan resiko terhadap gangguan hama dan penyakit maka dilakukan adanya gerakan pengendalian OPT. Gerakan Pengendalian OPT dilaksanakan secara serentak di tiga kelompok tani di tiga desa pada hari Kamis Tanggal 18 Januari 2018. Gerakan ini langsung dipimpin oleh Ir. Made Redana POPT Madya Laboratorium Wilayah Kedu. Hadir sebagai pemandu POPT dan semua Penyuluh BPP Kecamatan Pakis.  Ir. Made Redana yang juga manajer Mutu ISO 9001: 2015 menjelaskan bahwa gerakan pengendalian OPT cabai APBNP di wilayah BPP Kecamatan Pakis  ini sangat tepat dimana tanaman menjelang berbunga diperlukan perawatan dan pengendalian OPT yang cukup ekstra terutama berkaitan dengan musim hujan dimana gangguan patogen penyakit jamur cukup meningkat.  Dalam kesempatan yang sama beliau menjelaskan bahwa pengendalian hama dan penyakit tidak boleh tertumpu pada satu cara pengendalian  akan tetapi hendaknya memadukan berbagai cara pengendalian dimana penggunaan pestisida kimia merupakan alternatif terakhir. Dalam gerakan ini para petani cabai penerima APBNP 2017 ini hadir dengan membawa sprayer dan peralatan lainnya kemudian melakukan gerakan pengendalian secara bersama sama. Selain melakukan pengendalian hama dan penyakit dengan penyemprotan para petani juga memasang perangkap lalat buah dan pemasangan likat kuning.

Sebagai Metoda Penyuluhan Yang Tepat.

Metoda penyuluhan yang tepat akan berpengaruh pada tingkat adopsi oleh petani dan dapat diimplemetasikan dilahan pertanian milik masing masing petani. Dalam gerakan ini dimana petani berada ditengah lahan pertanaman dengan peralatan yang telah disediakan lebih dulu.  Metoda demonstrasi  merupakan metoda penyuluhan yang lebih cocok saat dilakukan gerakan. Bagaimana cara memasang perangkap lalat buah, satu petak dipasang berapa banyak, berapa tinggi perangkap lalat buah. Berapa minggu sekali cairan sabun harus diganti. Demikian juga pemasangan likat kuning dan penggunaan pestisida kimia yang baik dan benar.  Penyemprotan yang baik dan benar juga perlu adanya edukasi agar sesuai dengan tujuan yakni pengendalian OPT yang efektif dan keselamatan bagi pekerja dari pengaruh negatif pestisida. Metoda demonstarsi  merupakan suatu metoda untuk memperlihatkan secara nyata tentang cara atau hasil penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti menguntungkan bagi petani dan keluarganya. Teknologi yang didemonstrasikan sudah teruji baik dari mudahnya diterapkan secara ekonomi menguntungkan dan sosial budaya dapat diterima.

 Tujuan :

1.    Meyakinkan sasaran akan suatu cara yang lebih baik dan menguntungkan

2.    Menunjukkan hasil sesuatu cara baru

3.    Memperlihatkan keuntungan dari suatu anjuran

4.    Terbukanya kesempatan bagi sasaran untuk berperan aktif dalam kegiatan pembangunan pertanian

5.    Terbukanya kesempatan bagi sasaran untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan secara lebih nyata.

Manfaat:

1.    Efektif untuk mengajarkan ketrampilan

2.    Menumbuhkan keperayaan

3.    Merangsang kegiatan

4.    Dapat memberikan keterangan dengan fakta fakta yang nyata

5.    Menumbuhkan sikap kepemimpinan.

Hambatannya:

1.    Tidak dapat dipakai untuk semua kegiatan

2.    Memerlukan banyak persiapan, peralatan dan ketrampilan

3.    Hasilnya dapat rusak karena faktor lain

4.    Bila gagal merugikan kegiatan atau program selanjutnya.

Perlu Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 ) Bagi Pengguna Pestisida

Usahatani sayuran konvensional belum bisa lepas dari penggunaan pestisida kimia utamanya tanaman sayuran yang relatif  peka terhadap gangguan hama dan penyakit. Penanaman  dimusim hujan guna melindungi tanaman dan investasi yang ditanamkan petani pestisida sering digunakan sebagai alat pamungkas. Oleh karenanya penggunaan pestisida hendaknya dilakukan secara bijaksana.  Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan hal yang sangat penting  bagi pengguna pestisida. Petani diberi wawasan tentang kesehatan dan keselamatan kerja dalam penggunaan alat pengendali hama penyakit seperti  penggunaan   sepatu boot, masker, kacamata, celana panjang, kaos lengan panjang, topi, cara memformulasikan pestisida, dosis pestisida, cara menggunakan, membaca arah angin, tidak merokok selama menggunakan alat, mencuci alat dan anggota badan dengan deterjen dan sebagainya. Dengan harapan petani aman, petani sehat, petani tidak terkontaminasi dengan pestisida kimia.  

 

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara