PEMANFAATAN BATANG PISANG UNTUK MEDIA TANAM BAGI LAHAN SEMPIT


Created At : 2014-05-08 02:23:39 Oleh : BPPKP KAB. MAGELANG Berita Terkini Dibaca : 741

Selama ini batang pisang sering langsung dibuang setelah buahnya matang karena tidak memungkinkan kembali untuk menghasilkan buah. Ada satu cara pemanfaatan batang pisang ini bagi mereka yang tidak memiliki lahan cukup luas untuk bercocok tanam yaitu dengan menjadikan batang pisang yang sudah ditebang menjadi media tanam yang disebut dengan HUMMA singkatan dari hydro grumma, sebuah teknologi untuk menjawab tantangan kehidupan bagi mereka yang ingin bercocok tanam tapi tidak mempunyai tanah garapan.

gedebongTeknologi ini sederhana dan benar-benar organik, sehingga apa yang kita makan adalah apa yang kita tanam. Istilah hydro sendiri sudah dikenal lama karena itu bahasa istilah untuk air. Sedangkan grumma adalah tanah.  Teknologi ini sangat cocok diterapkan untuk bercocok tanam di pekarangan rumah, sehingga hasilnya bisa membantu kebutuhan konsumsi sayuran sehari-hari.

Hydroponik seperti yang sekarang menggunakan air dengan ditambah unsur hara secara sintetis, atau dengan cara penyuntikan kebutuhan tanaman pada air yang menggenanginya. Humma sedikit berbeda, ada unsur tanah, pelepah atau gedebog pisang dan mikroba, jadi tidak  ada unsur kimia sintetis. Air memang diperlukan lumayan banyak akan tetapi tanaman yang  terbaik adalah menggunakan media tanah. Istilah Humma juga dikenal oleh para petani, tapi dengan arti yang sedikit berbeda. Humma atau reuma (Sunda) yang dikenal petani yaitu lahan yang digunakan untuk bercocok tanam pada lahan  yang  awalnya terdapat tumbuhan liar atau hutan yang dibuka untuk ditanami sementara, setelah beberapa musim tanam, biasanya mereka tinggalkan dan akan membuka lagi lahan baru.

Untuk bercocok tanam dengan menggunakan metode Humma ini, kita menggunakan batang atau gedebog pisang. Di daerah pedesaan sangatlah mudah menemukan gedebog pisang ini. Gedebog pisang sangat cocok digunakan untuk wadah media tanam, karena sifat dan bentuk gedebog pisang yang berlapis-lapis dan berongga, sehingga mudah untuk menampung tanah dan air. Di samping itu, juga serat gedebog pisang yang berair dan lembab dapat menetralisir racun-racun yang terdapat dalam tanah.

Teknik Pembuatan Humma:

1. Ambil satu batang gedebog pisang (gebog cau, bhs sunda)

2. Gedebog pisang dibuang tengahnya (dibuat seperti talang air)

3. Gedebog pisang yang tengahnya sudah bolong diisi tanah yang sudah diberi pupuk organik cair, MOL (mikro organisme lokal), pupuk kandang atau kompos (diaduk seperti adukan semen)

4. Gedebog pisang diisi tanah hingga ¾ gedebog pisang yang bolong tadi.

5. Diamkan selama 24 jam

6. Setelah didiamkan 24 jam, media siap ditanami

7. Selama didiamkan jangan terkena air hujan karena mengandung asam. Bila terkena sinar matahari tidak apa-apa, namun apabila kering siram dengan air.

Cara tanam Humma lebih cocok bukan untuk  tanaman keras, tapi lebih cocok untuk tanaman sayuran seperti kangkung, bayam, sosin dll.

Untuk memperoleh hara tanah yang amat baik, bisa ditambah ramuan kecoa dan buah kersen yang sudah matang. Cara pembuatannya, 6 (enam) kecoa hidup dan 20 (dua puluh) kersen matang ditambah air 1/3 volume blender, lalu diblender.  Harus kersen matang, karena sudah menghasilkan gula pada buahnya.

ADE SOLIHIN – THL-TBPP Kabupaten Cianjur, Jawa Barat

sumber : Tabloid Sinar Tani

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara