TABEL 1. JENIS GANGGUAN, FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPERPARAH SERANGAN, DAN KEMUNGKINAN CARA PENGENDALIANNYA
No. |
Jenis gangguan |
Faktor-faktor yang memperparah |
Kemungkinan cara pengendalian |
1.
2.
3. |
Benih busuk, tidak banyak yang muncul
Rebah kecambah
Busuk batang / buah Phytophthora |
- tanah pesemaian terlalu padat - penggunaan pupuk anorganik atau pestisida ke tanah yang terlalu banyak - tanah terlalu becek/tergenang atau terlalu kering - kedalaman penanaman benih yang tidak tepat
- tanah pesemaian terlalu becek - benih tidak sehat dan disimpan terlalu lama pada suhu kamar - naungan pesemaian terlalu rapat sehingga aliran udara kurang baik - penggunaan pupuk organik yang belum matang
- drainase lahan kurang bagus - banyak terjadi pada musim hujan atau dilakukan penyiraman dari atas - pemupukan nitrat (urea) terlalu banyak - penanaman cabe terus menerus, atau dirotasi dengan terong, timun-timunan atau tomat |
- pengolahan tanah yang cukup dan penambahan bahan organik yang matang agar tanah gembur - drainase tanah pesemaian diperhatikan agar tidak terjadi penggenangan atau terlalu becek - bedengan pesemaian dibuat agak tinggi
- memilih lokasi pesemaian yang baik drainasenya - menggunakan benih yang terjamin kualitasnya, jika membenihkan sendiri dipilih dari tanaman yang tumbuhnya terbaik dan dari buah yang tidak bergejala penyakit - membuat bedengan yang lebih tinggi dari tanah - menyimpan benih pada suhu dingin (di kulkas) - pupuk organik yang digunakan sudah matang - menjaga bedengan pesemaian jangan terlalu lembab - bedengan pesemaian ditutup dengan plastik bening selama 2 – 3 minggu dan dibiarkan terkena sinar matahari sebelum benih ditebar (solarisasi tanah) - jika diperlukan benih dapat diberi perlakuan fungisida berbahan aktif mancozeb, benomyl atau metalaxyl
- menghindari tanah tergenang atau terlalu becek - menanam pada bedengan yang lebih tinggi - tidak terlalu banyak menggunakan pupuk nitrat jika kondisi tanah tidak terlalu masam dapat digunakan pupuk ammonium sulfat (ZA) |
TABEL 1. (lanjutan)
No. |
Jenis gangguan |
Faktor-faktor yang memperparah |
Kemungkinan cara pengendalian |
4.
5. |
Busuk pangkal batang Sclerotium
Layu Fusarium |
- banyak terjadi di daerah berudara hangat dan lembab - kandungan air tanah yang terlalu tinggi - sisa-sisa tanaman yang banyak tertinggal menjadi sumber makanan untuk bertahan
- penyakit banyak terjadi pada tanah yang kandungan airnya tinggi (drainase jelek) dan suhu udara panas |
- bedengan ditutup dengan jerami atau mulsa plastik untuk menghidari cipratan tanah oleh air hujan atau penyiraman - penggunaan pupuk kandang yang sudah matang - rotasi dengan tanaman famili graminae (jagung sorghum, rumput gajah dll) dapat membantu mengurangi penyakit
- pengolahan tanah yang dalam sehingga sklerotia cendawan dan sisa tanaman terkubur untuk mengurangi serangan, karena hanya sklerotia yang terletak di permukaan yang dapat menyerang - penutupan bedengan dengan jerami untuk mencegah kontaknya sklerotia dengan batang - jika memungkinkan, sebelum penanaman bedengan dapat ditutup dengan plastik bening (ketebalan 0.5 mm) selama 3 minggu dan dibiarkan terkena sinar matahari (solarisasi tanah)
- perbaikan drainase tanah - penggunaan pupuk kandang yang matang untuk memperkaya mikroba antagonis tanah - penambahan sisa-sisa kulit udang, kulit kerang yang dicampur dengan pupuk kandang ke dalam lubang tanam dan dibiarkan selama 1-2 minggu - jika memungkinan dapat dilakukan solarisasi tanah |
TABEL 1 (lanjutan)
No. |
Jenis gangguan |
Faktor-faktor yang memperparah |
Kemungkinan cara pengendalian |
5.
6.
7. |
Layu bakteri Pseudomonas Solanacearum
Busuk buah Erwinia
Nematoda |
- banyak terjadi di daerah dengan curah hujan tinggi atau pada musim hujan - serangan berat jika pemupukan N (nitrat), mis. urea terlalu tinggi - drainase tanah jelek - penanaman cabai terus menerus atau rotasi dengan famili solanaceae (terong, kentang, tomat, dll.)
- penyakit ini lebih banyak terjadi pada pasca panen, walaupun dapat juga menyerang di lapang terutama kondisi lembab dan hangat atau curah hujan tinggi - kerusakan oleh serangga di lapang mempercepat infeksi - pencucian buah setelah panen akan memperbesar terjadinya serangan dalam pengangkutan
- banyak terjadi di daerah dengan suhu hangat dengan kondisi tanah yang gembur (berpasir tinggi) - penanaman cabai terus menerus atau rotasi dengan tanaman solanaceae lainnya (tomat, terung) |
- menghindari pemupukan nitrat yang terlalu tinggi; penggunaan mulsa plastik perak mempertinggi kemampuan serap nitrogen oleh tanaman menjadi lebih tinggi, oleh karena itu jika menggunakan mulsa ini, dosis nitrogen perlu dikurangi (kurang lebih 30 persen dari anjuran untuk setiap lokasi) - penggunaan pupuk ammonium sulfat (ZA) dilaporkan dapat mengurangi penyakit ini - rotasi tanaman dengan famili graminae (jagung, sorgum, dll.) - jika memungkinkan, solarisasi tanah dapat dipertimbangkan sebagai alternatif pengendalian
- menghindari kerusakan buah oleh serangga di lapang - memperkecil pelukaan pada saat pemanenan - jika perlu dicuci, sebaiknya air ditambah dengan klorin (pemutih) dengan konsentrasi 0.5 % kemudian dikering anginkan
- rotasi dengan tanaman rumput-rumputan (jagung, sorgum, atau padi gogo) - jika tanah dapat disawahkan, rotasi dengan padi sawah - jika diperlukan penggunaan nematisida dapat dilakukan, dengan catatan digilir jenis bahan aktifnya |
TABEL 1. (Lanjutan )
No. |
Jenis gangguan |
Faktor-faktor yang memperparah |
Kemungkinan cara pengendalian |
8.
9. |
Penyakit oleh virus
Antraknosa |
- umumnya banyak terjadi pada musim kemarau, karena terkait dengan populasi vektornya - menanam tanaman inangnya secara terus menerus - menanam di dekat lahan yang terserang berat - menanam benih yang telah terinfeksi, beberapa virus dapat terbawa benih (misal tobacco mosaic virus /TMV)
- banyak terjadi pada musim hujan, atau kondisi lahan yang terlalu lembab - dapat bertahan pada sisa tanaman yang jatuh di tanah dan akan menjadi sumber infeksi, oleh karena itu penanaman terus menerus akan meberi peluang semakin besar untuk terserang bagi tanaman berikutnya - penggunaan benih yang tidak sehat (penyebabnya dapat terbawa benih)
|
Pengendalian virus lebih banyak diarahkan kepada penggunaan varietas tahan (sedang dikembangkan) dan pencegahan terjadinya kontak dengan vektor - menanam tanaman penahan (barier) seperti jagung sebelum penanaman dapat mengurangi peluang terserang oleh penyakit ini - eradikasi terhadap tanaman bergejala akan mengurangi sumber infeksi - untuk virus yang dapat terbawa benih, benih dapat direndam dengan larutan 10 % trisodium fosfat selama 2 jam - untuk virus yang dapat ditularkan secara mekanis (sepertii TMV), sebaiknya pemangkasan tunas tidak dilakukan pada tanaman yang sakit dahulu, atau setelah memangkas tanaman sakit tangan dicuci dahulu dengan dterjen atau alkohol 70 %
- menghindari lahan yang terlalu lembab - buah sakit yang jatuh sebaiknya tidak dibiarkan berada di lapang - tidak menanam terus menerus di satu lahan (perlu rotasi) - menggunakan benih yang terjamin kesehatannya, jika membenihkan sendiri pilih buah yang sehat (misal mengambil benih dari tanaman pada musim kemarau akan memperkecil peluang benih membawa penyebab penyakit) - jika diperlukan dapat digunakan fungisida yang dianjurkan, dengan menggilir jenis bahan aktifnya
|
TABEL 1 (Lanjutan…..)
No. |
Jenis gangguan |
Faktor-faktor yang memperparah |
Kemungkinan cara pengendalian |
10. |
Tungau, Thrips, Kutu Daun, Kutu Kebul |
- Banyak terjadi pada musim kemarau /curah hujan, tanaman terlindung - Menanam di sekitar lahan yang terserang berat oleh hama-hama tersebut - Khusus untuk kutu daun, ledakan sering terjadi karena aplikasi insektisida yang intensif untuk mengendalikan hama lainnya yang dapat membunuh predator kutu daun |
- Jika tidak banyak hujan, tungau dan thrips dapat dikendalikan dengan penyemprotan tajuk tanaman dengan air dari arah bawah - Untuk kutu kebul, penyemprotan dengan sabun mandi (bukan deterjen) - Tumpang sari dengan bawang-bawangan dapat membantu mencegah kutu daun dan tungau - Penanaman bunga Tagetes (jawer kotok) di sekitar pertanaman membantu mencegah serangan Thrips dan kutu kebul - Penyemprotan dengan cairan bawang putih diketahui dapat mengendalikan tungau dan kutu daun - Pemasangan papan/plastik berwarna kuning dan diolesi perekat untuk menjebak kutu daun dan kutu kebul, sedangkan yang berwarna biru muda untuk menjebak thrips - Jika diperlukan penggunaan pestisida, digunakan secara tepat dan pastikan bahan aktifnya tidak membunuh predator kutu daun |
Created At : 2022-01-06 00:00:00 Oleh : Dian Rakhmawati H Informasi Publik Dibaca : 1262