Wilayah
Kabupaten Magelang berbatasan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta Kulon Progo
yaitu Desa Bigaran, Kecamatan Borobudur mulai dirintis sejak tahu 2000-an untuk
membudidayakan kakao. Kakao merupakan tanaman sepanjang tahun/tahunan yang
sedikit sekali petani perkebunan yang membudidayakannya secara intensif. Mereka
hanya menanam di pekarangan/ kebun tanpa dirawat dengan baik.
Mulai
tahun 2015 ke atas, melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, komoditas
perkebunan tersebut mendapat perhatian bidang perkebunan kabupaten maupun
provinsi. Budidaya kakao yang seadanya perlu diberikan bimbingan dan
pendampingan supaya produksi meningkat.
Salah satu kendala peningkatan produksi adalah serangan hama penyakit pada tanaman kakao yang cenderung dibiarkan oleh petani setempat. Hama utama yang menyerang adalah serangga penggerek buah kakao (PBK). Serangga penggerek buah kakao ini sejenis larva/ulatnya yang infektif (menyerang) sedangkan dewasanya (imago) tidak menyerang.
Gejala serangan hama penggerek buah kakao adalah buah masak awal, warna tidak merata belang kuning hijau dan jika buah digoyang tidak berbunyi.
Gambar gejala awal serangan penggerek buah kakao
bila buah dibelah akan tampak khas bekas gerekan larva, biji-biji kakao saling melekat/lengket dan berwarna kehitaman Biji tidak berkembang, berukuran kecil dan tidak bernas.
Larva berwarna putih kekuningan, panjang 12 mmstadia larva 15-18, pupa berwarna coklat, panjang 6-7 mm. Ngengat berwarna dasar cokela t , pada sayap depan terdapat pola zigzag berwarna putih Siang hari berse mbu nyi pada tempat ya ng terlindung dar i sinar ma tahar i Hidup sela m a 7 - 8 hari Perkembangan telur sampai dewasa sekitar 27 - 34 hari.
Cara Pengendaliannya :
1. Pemangkasan yang tepat
Dengan pemangkasan yang tepat, maka serangan PBK akan menurun dan produksi meningkat.
2. Penyarungan buah atau sarungisasi Dengan menyarungi buah, bukan membungkus buah, yaitu plastik yang berlubang atas bawah dan diberi karet di bagian atas. Gunakan plastik yang agak tebal, ketebalannya minimal 0,3 mm.
3. Mengolesi buah yang masih muda dengan agens hayati Beauveria bassiana.
Sebelum melakukan sarungisasi, buah yang masih muda dan belum ada tanda-tandda/gejala terserang hama PBK, sebaiknya diolesi dengan agens hayati jamur beauveria bassiana. Metode ini dilakukan untuk mencegah peletakan telur dan penetasan telur PBK.
Gambar Buah Kakao yang disarungisasi dengan plastik tipis 0,2 mm
Gambar buah kakao disarungisasi dengan plastik tebal 0,4 mm
Gambar visual perangkap kuning
(Dian POPT, Magelang)
Created At : 2022-01-06 00:00:00 Oleh : Dian Rakhmawati H Informasi Publik Dibaca : 9207