POTENSI PEMANFAATAN LABU KUNING SEBAGAI PELUANG USAHA


Created At : 2018-12-11 00:00:00 Oleh : NELY INDRA WAHYU S, STP PENYULUH PERTANIAN BPP PAKIS Artikel Dibaca : 6477


Labu kuning merupakan salah satu komoditas sayuran yang mudah ditemui di wilayah Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang. Bahkan tanaman ini tumbuh menjalar dengan begitu mudahnya di kebun atau pekarangan tanpa pemeliharaan khusus (tumbuh secara liar) karena memang sifatnya yang mudah beradaptasi di dataran rendah ataupun tinggi. Meskipun keberadaannya sangat melimpah, karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan petani, pemanfaatan labu kuning di kalangan masyarakat kabupaten Magelang dan Kecamatan Pakis pada khususnya masih sangat sederhana yaitu sebagai sayuran atau diolah menjadi kolak.

Labu kuning adalah salah satu komoditas pertanian yang banyak mengandung beta karoten atau provitamin A yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Labu merupakan buah yang dihasilkan oleh sejumlah anggota suku labu-labuan (cucurbitaceae), terutama yang berukuran cukup besar dan berbentuk bulat memanjang. Buah labu kuning dapat digunakan sebagai sayur, sup, atau desert. Dilihat dari kandungan gizinya, olahan dari labu kuning sangat baik dikonsumsi oleh anak-anak maupun orang tua. Lewat sejumlah penelitian yang dilakukan oleh para ahli diketahui pula bahwa labu kuning memainkan peranan penting dalam mencegah penyakit degeneratif seperti kencing manis (diabetes mellitus), penyempitan pembuluh darah (asterosklerosis), jantung koroner, tekanan darah tinggi, bahkan bisa pula mencegah kanker. Hal ini didasarkan pada kandungan labu kuning yang tidak hanya mengandung beta karoten tetapi juga mengandung kalori, karbohidrat, lemak, mineral (kalsium, phosfor, besi, natrium, tembaga, dan seng), tiamin, niacin, serat, dan vitamin C.

Labu kuning juga dapat dijadikan beragam olahan yang dapat menarik minat masyarakat untuk mengkonsumsinya dimana tidak hanya dapat mengenyangkan namun juga dapat menyehatkan. Hal ini didukung kandungan gizinya yang cukup lengkap dan harganya yang relatif murah sehingga labu kuning dapat dijadikan sebagai alternatif pangan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, agroindustri labu kuning memiliki prospek kedepan yang cerah sehingga dapat dijadikan sebagai peluang usaha untuk lebih dikembangkan lagi.

Labu Kuning (Cucurbita moschata) dikenal dengan sejumlah nama lain seperti: waluh, labu merah, labu manis, labu parang (Jawa Barat) atau pumpkin (Inggris) merupakan salah satu jenis labu-labuan yang menjadi komoditas potensial sebagai bahan sayuran. Di luar negeri buah labu besar/kuning ini menjadi sayuran bergengsi, bahkan sering dilombakan oleh kalangan penggemar sayur-mayur tingkat dunia.

Menurut Sudarto (2000), klasifikasi dari labu kuning yaitu sebagai berikut :

Kerajaan        : Plantae

Divisi              : Spermatophyta

Sub divisi      : Angiospermae

Kelas              : Dicotyledonae

Ordo               : Cucurbitales

Familia           : Cucurbitaceae

Genus                        : Cucubita

Spesies          : Cucubita moschata Duch 

Menurut Pracaya (2009), adapun karakteristik (ciri khas) tanaman labu kuning adalah sebagai berikut :

1.    Tumbuhnya menjalar.

2.    Buah labu kuning berbentuk bulat pipih, lonjong, atau panjang denganbanyak alur (15-30 alur).

3.    Daun besar dan berbulu.

4.    Buahnya besar dan warnanya bervariasi (buah muda berwarna hijau,sedangkan yang lebih tua kuning pucat).

5.    Batang kuat, panjang dan berbulu agak tajam.

6.    Kulit buah keras akan tetapi berdaging lunak dan begitu banyak mengandung air.

Kelebihan labu kuning dibanding komoditas lain

·         Memiliki daya simpan tinggi

·         Mempunyai aroma dan cita rasa yang khas

·         Sumber vitamin A, kaya akan karoten selain mengandung gizi-gizi lainnya seperti karbohidrat, mineral, protein, dan vitamin (Yuliani, et al., 2005).

·         Merupakan bahan yang sangat baik untuk diolah menjadi makanan karena mengandung nutrisi yang diperlukan tubuh seperti karbohidrat, vitamin A dan C, dan mineral seperti Ca, Fe, dan Na (Rasdiansyah dan Rozali (2011)

·         Mengandung sedikit lemak dan protein

·         Mengandung inulin dan serat pangan yang dibutuhkan untuk pemeliharaan kesehatan, khususnya saluran pencernaan.

·         Kaya akan senyawa-senyawa karotenoid (berperan memberikan warna kuning kemerahan pada buah tersebut, menyehatkan mata, menghaluskan kulit)

·         Kaya kan antioksidan untuk melindungi diri dari serangan kanker, jantung, diabetes mellitus, proses penuaan dini, dan gangguan respon imun (Yanuwardana, et al., 2013).

Keunggulan lain labu kuning adalah mempunyai umur simpan yang lebih lama dibanding hasil pertanian lain. Buah labu yang cukup tua ketika dipetik dan tanpa cacat dapat disimpan pada suhu kamar selama kurang lebih enam bulan tanpa banyak mengalami perubahan (Usmiati, et al., 2005).

Labu kuning sebenarnya dapat diolah menjadi beraneka ragam olahan yang memiliki nilai tambah karena sifat dari buah tersebut yaitu lunak dan dapat menambah warna menarik dalam olahan pangan lainnya. Labu kuning dapat diolah menjadi dodol, stick, dan saos. Labu kuning juga berpotensi untuk diolah menjadi tepung agar lebih praktis dan memperpanjang umur simpannya. Tepung labu kuning ini selanjutnya digunakan untuk membuat produk makanan seperti roti, cake, mie dan biskuit dengan cara mensubtitusikannya dengan tepung terigu.

Pengolahan hasil ini dapat bermanfaat baik bagi pemerintah, petani, masyarakat, tenaga penyuluh, pemerintah maupun bagi peneliti. Bagi pemerintah dapat mengetahui permasalahan agribisnis pada agroindustri komoditas pertanian khususnya labu kuning. Bagi petani adanya agroindustri labu kuning dapat memberikan semangat untuk lebih menanam labu kuning dan meningkatkan kualitasnya guna meningkatkan taraf perekonomian petani itu sendiri. Pada masyarakat dapat meningkatkan minat mereka untuk mengolah dan mengkonsumsi labu kuning. Sedangkan bagi tenaga penyuluh, dapat memberikan penyuluhan kepada petani labu kuning diberbagai daerah bahwa labu kuning dapat dimanfaatkan dan diolah sebagai produk dengan nilai jual tinggi. Serta bagi peneliti, dapat dijadikan kajian awal untuk melakukan penelitian lanjutan tentang bahan makanan labu kuning untuk terus dikembangkan.

Berikut beberapa cara pengolahan dari bahan baku labu kuning, diantaranya yaitu :

1)   Dodol labu kuning.


Gambar 1. Dodol labu kuning

Untuk pembuatan dodol, bahan-bahan yang harus dipersiapkan yaitu labu kuning, tepung ketan, gula merah, gula pasir, garam dan santan secukupnya. Langkah-langkah dalam pembuatan dodol labu kuning yaitu sebagai berikut :

·         Potong-potong buah labu kemudian kukus hingga empuk atau matang, dan buanglah kulitnya.

·         Haluskan kemudian campurkan dengan tepung ketan dan aduk rata.

·         Jika sudah campurkan dengan bahan-bahan lainnya kemudian, masaklah sambil diaduk hingga adonan matang dan mengental.

·         Tuangkan kedalam cetakan dan dinginkan tunggu hingga bagian luar mengeras. Jika sudah bisa dipotong-potong sesuai selera dan dikemas dalam potongan plastik bersih.

 

2)   Stick labu kuning.


 Gambar 2. Stick labu kuning

Pembuatan stick merupakan salah satu olahan yang paling sederhana dan paling digemari kebanyakan dari masyarakat karena merupakan makanan ringan. Dalam pembuatan stick labu kuning, bahan-bahan yang harus dipersiapkan yaitu labu kuning, tepung terigu, garam, gula, telur, mentega, dan minyak nabati. Langkah-langkah dalam pembuatan stick labu kuning yaitu sebagai berikut :

·         Potong-potong buah labu kemudian kukus hingga empuk atau matang, dan buanglah kulitnya.

·         Haluskan kemudian campurkan dengan bahan-bahan lainnya dan aduk rata.

·         Jika sudah campurkan dengan bahan-bahan lainnya kemudian bentuk adonan tersebut menjadi stick baik dengan cara manual mapun juga dapat menggunakan alat.

·         Setelah adonan tersebut berbentuk stick maka goreng hingga matang dan mengering. Lalu tiriskan dan tunggu hingga dingin kemudian baru dapat dikemas.

3)   Saus labu kuning.


Gambar 3. Saus labu kuning

Untuk pembuatan saus labu kuning dibutuhkan tambahan tomat untuk mendukung citarasa dari saus tersebut. sehingga bahan-bahan yang harus dipersiapkan yaitu labu kuning, tomat, gula merica, bawang merah, bawang putih, cengkeh, dan kayu manis. Proses pembuatan saus labu kuning terbagi menjadi 3 tahap yaitu pembuatan pasta labu kuning, pembuatan pasta tomat dan pembuatan saos tomat-labu kuning. Langkah-langkah dalam pembuatan saus labu kuning yaitu sebagai berikut :

      Pembuatan pasta labu kuning:

1. Labu kuning dikupas, dihilangkan bijinya, dipotong, dan kemudian dicuci.

2. Potongan labu kuning dipanaskan pada suhu 90-950C sampai agak lembek

3. Labu kuning diblender sampai lembut dan menjadi pasta labu kuning

      Pembuatan pasta tomat:

1.    Tomat dipotong, dicuci dan dihilangkan kulit dan bijinya.

2. Panaskan pada suhu 60-650C selama ± 5 menit

3. Diblender sampai lembut dan menjadi pasta tomat

      Pembuatan saus labu kuning:

1.    Pasta labu kuning dan pasta tomat dicampur dengan perbandingan labu kuning : tomat adalah 4 : 1 atau 5 : 1.

2.  Panaskan campuran pasta pada suhu 90-950C selama ±30 menit untuk tiap satu liter.Pada awal pemasakan ±1/3 bagian gula ditambahkan dengan cara ditaburkan untuk mencegah larutnya gula didasar ketel pemanas. Kemudian tambahkan bumbu halus bawang merah, bawang putih, merica serta cengkeh dan kayu manis.

3.    Setelah volume pasta berkurang menjadi setengahnya, tambahkan sisa gula, dan garam.

4.    Setelah jadi, saos labu kuning diangkat dan dinginkan. Saos labu kuning siap dihidangkan.

 

DAFTAR PUSTAKA 

Ginting, L.N. 2011. Manajemen Agribisnis Labu Kuning atau Waluh. Managemen Agribisnis, : 1-48.

Ripi, V.I. 2011. Pembuatan Dan Analisis Kandungan Gizi Tepung Labu Kuning (Cucurbita moschata Duch.). Teknologi Industri,  1(2) : 32-41.

Sudarto, Y. 2000. Budidaya Waluh. Yogyakarta : Kanisius.

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara