Salak merupakan salah satu
komoditas buah unggulan Kabupaten Magelang. Komoditas ini banyak dibudidayakan
di Kecamatan Srumbung dengan luas pertanaman salak sekitar 1.644 ha dengan
rincian kebun salak yang sudah berproduksi sekitar 1.2499 ha sedangkan yang
belum berproduksi sekitar 395 ha. Produktivitas salak di Kecamatan Srumbung
berkisar antara 15 – 20 ton / ha / tahun atau 6 – 8 kg / ha / tahun. Terletak di lereng Gunung Merapi,
memberikan keuntungan secara geografis, kondisi tanah yang mengandung banyak
bahan organik dan berpasir, dapat menyimpan air tanpa mudah menggenang, dan
tingkat pH tanah yang cenderung netral, juga mendukung untuk perkebunan Salak
di daerah tersebut. Selain itu, ketinggian tanah berada pada 500 - 800 m dpl
menjadikan tanaman salak dapat berbuah dengan baik.
Sebagian besar salak yang dibudidayakan di Kecamatan Srumbung Kabupaten
Magelang adalah salak lokal atau khas daerah, yaitu salak Nglumut, dinamakan
Salak Nglumut karena pertama kali ditanam dan tumbuh di Desa Nglumut, Srumbung,
Kabupaten Magelang. Beberapa ciri salak Nglumut antara lain adalah bentuk buahnya segitiga atau bulat telur terbalik
dengan pangkal meruncing, kulit buahnya bersisik tersusun seperti
genting pendek dan berwarna coklat kekuningan, serta dinding bagian dalam kulit
berserat dan dagingnya berwarna putih kekuningan. Saat buah salak nglumut masih
muda, rasanya manis keasaman dan setelah tua rasanya manis. Jumlah biji dalam
setiap buah sekitar 2-3. Bijinya berwarna coklat, keras, dan memiliki sisi
cembung dan datar. Ukuran buah cukup besar, panjang antara 2,5 - 8 cm dan berat
sekitar 70 gr/buah. Jumlah buah per tandan antara 10-50 buah.
Salak Nglumut memiliki cita rasa yang segar dan manis. Keunggulan rasa
inilah yang menarik konsumen untuk mengkonsumsi salak Nglumut ini. Konsumen
yang tertarik tidak hanya lokal atau nasional bahkan mencapai ke mancanegara.
Kamboja dan Eropa menjadi negara tujuan ekspor salak ini. Namun untuk salak
kualitas ekspor mempunyai kriteria khusus seperti tingkat kematangan 60-70%,
dengan berat buah minimal 50 gram, isi buah simetris dengan jumlah 3 dan buah
tidak terkena jamur dan lalat buah. Sedangkan untuk kualitas super market
antara lain tingkat kematangan 80-90% dengan besar buah minimal 100 gram. Periode
salak Kecamatan Srumbung diekspor ke Kamboja setiap seminggu sekali dengan
kuantitas rata-rata sekitar 10 ton sedangkan untuk ke Eropa khususnya negara
Jerman setiap sebulan sekali dengan rata-rata sekitar 200 kg.
Created At : 2023-11-28 00:00:00 Oleh : Tim PPID Distan Pangan Informasi Publik Dibaca : 142