TEMU LAPANG HASIL DEMPLOT SL-PTT PADI KELOMPOK TANI MARGI LESTARI DUSUN PANDEAN DESA BANYUBIRU DUKUN


Created At : 2015-08-19 06:15:07 Oleh : BPPKP/BP3K Dukun Berita Terkini Dibaca : 478

Temu  Lapang  (Farmers Field Day) merupakan sarana pertemuan antara petani,  peneliti  dan  penyuluh  untuk  saling  tukar-menukar  informasi  tentang  teknologi  yang  dihasilkan  oleh  peneliti dan umpan balik dari petani.

Pada hari Kamis, tanggal 6 Agustus 2015 Balai Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan memfasilitasi  penyelenggaraan temu lapang untuk menampilkan hasil  demplot (Demonstrasi Plot)/ percontohan aplikasi penanaman padi dengan sistem PTT (Pengolahan Tanaman Terpadu) padi. Lokasi yang digunakan dalam kegiatan ini dipusatkan di Dusun Pandean Desa Banyubiru kecamatan Dukun.

Kegiatan ini dihadiri oleh anggota Kelompok Tani Margi Lestari, Gapoktan Surya Tani, Penyuluh BPPK Kec. Dukun, perwakilan dari BPPKP Kabupaten Magelang dan beberapa, mahasiswa Pendamping Program "Pajale". Sebagai bentuk perhatian dari pejabat daerah setempat pada kesempatan ini hadir pula Bapak Camat Dukun, Koramil Dukun, Perangkat Desa Banyubiru.

Untuk lebih memperluas jangkauan hasil yang diperoleh dari kegiatan ini, pada kesempatan ini panitia mengundang pula Perwakilan dari Kelompok Tani Desa Ketunggeng, Ngadipuro, Banyudono, Sewukan danDukun. Diharapkan dengan makin banyaknya unsur yang terlibat dalam kegiatan ini maka akan lebih luas penyebaran teknologi SL PTT padi di wilayah Kecamatan Dukun dan kecamatan sekitarnya.

Kegiatan diawali dengan tinjauan lapangan seluruh peserta dan undangan dan menyaksikan bersama proses ubinan. Hasil dari ubinan tersebut selanjutnya ditimbang dan dihitung tingkat produktivitas lahannya. Setelah tinjauan lapangan selesai maka dilanjutkan dengan pertemuan di rumah salah satu anggota kelompok tani untuk menjelaskan teknik budidaya yang telah dilakukan, hasil yang diperoleh dari ubinan dan diskusi tanya jawab. Kegiatan ini dipandu oleh Bapak Sriyana, SP yang merupakan koordinator BPPK Kec. Dukun.

Berdasarkan data dari ubinan tersebut diperoleh hasil tingkat produktivitas lahan 8,9 ton/ Ha/GKG suatu hasil yang cukup baik, mengingat pada saat musim kemarau seperti saat ini kebutuhan air sangat terbatas tapi dengan teknologi SLPPT Padi masih bisa diperoleh hasil panen padi yang cukup tinggi.

Menurut Bapak Supangat salah satu anggota kelompok tani menyampaikan usulan bahwa untuk mendukung implementasi telknologi ini pada tingkat petani diperlukan sarana penunjang yaitu adanya handtraktor. Yang diharapkan pemerintah bisa memberikan bantuannya.

Lain lagi dengan pendapat Bapak Bintoro, bahwa untuk menunjang produksi padi diperlukan distribusi pupuk yang tepat waktu sehingga tidak terlambat dalam pemupukan. Lain lagi dengan Bu Ning yang menyampaikan masalah bahwa tenaga tanam mulai sulit untuk diperoleh saat ini sering harus antri untuk mulai pekerjaan karena terbatasnya tenaga tanam. Oleh karena itu diperlukan alat/ mesin penanam padi. Selain itu persoalan lain yang akan menghambat saluran irigasi yang sudah banyak bocor perlu juga dibenahi, menurut Bapak Ismanto.(BPPKP/BPPK Dukun)

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara